Sleman (Antaranews Jogja) - Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Brama Muda Dusun Dayakan, Sardonoharjo, Ngaglik Kabupaten Sleman meraih penghargaan sebagai salah satu dari lima komunitas peduli sampah terbaik di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta.
Penghargaan tersebut diberikan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat di Lapangan Dusun Dayakan Sardonoharjo, Ngaglik, Rabu.
Penghargaan diserahkan langsung Kasubdit Perencanaan Teknis Direktorat Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman Ditjen Cipta karya Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Prasetyo dan Kepala Desa Sardonoharjo, Harjuno Wiwoho kepada Wakil Ketua KSM Brama Muda Sutarjo.
Menurut Prasetyo, dipilihnya KSM Brama Muda menjadi salah satu dari lima komunitas peduli sampah terbaik di DIY melalui beberapa pertimbangan diantaranya inovasi-inovasi yang diusung oleh KSM Brama Muda ini.
"Jadi tidak hanya mengelola sampah saja tapi juga inovasi dan kreativitasnya. Ada nilai lebih dengan melihat usaha para pengelola untuk berkerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sleman. Kemudian juga ada wisata edukasinya, misal sekolah-sekolah bisa berkunjung untuk belajar pengolahan sampah yang baik," katanya.
Ia mengatakan, pengelolaan sampah yang dilakukan KSM Brama Muda yang saat ini memiliki 300 lebih pelanggan tidak hanya sampah rumah tangga tetapi juga nonrumah tangga ini menurutnya dapat memberi pendapatan tambahan terhadap KSM.
"Saya yakin jika dikelola dengan baik. Kompos yang dengan kualitas baik membuat Dinas Lingkuhan Hidup Sleman juga berani untuk membelinya juga. Hal ini saya apresiasi. Karena masih banyak ditempat lain KSM yang menghasilkan kompos, tidak diminati atau dibeli dinas terkait. Akhirnya operasinolanya mati," katanya.
Wakil Ketua KSM Brama Muda Sutarjo mengatakan bahwa KSM Brama Muda telah terbangun sejak 2017 akhir dan mulai mengelola sampah pada Desember 2017 terhitung telah beroperasi selama satu tahun.
"Dalam jangka waktu satu tahun, ini kami sudah memiliki 318 pelanggan. Dari 318 pelanggan tersebut kami menghasilkan timbunan sampah perhari rata-rata 680-an kilogram," katanya.
Sutarjo mengatakan dari sampah-sampah yang dipilah sesuai jenisnya seperti organik maupun anorganik dapat menghasilkan rata-rata 500 kilogram setiap bulannya dengan harga jual Rp1.000 per kilogram.
"Apa yang dihasilkan KSM Brama Muda merupakan buah dari kerja keras banyak pihak diantaranya oraganisasi pemuda yang menjadi perintis awal dari mulai ide hingga pelaksanaanya," katanya.
Ia mengatakan, hasil yang didapat pun tidak hanya materi semata, namun terciptanya lingkungan yang bersih dan tingkat kepedulian masyarakat terhadap sampah pun sangat terlihat.
Berita Lainnya
Pemkab Sleman imbau masyarakat bijak kelola sampah saat musim hujan
Jumat, 6 Desember 2024 18:05 Wib
Pemkab Sleman sebut pembangunan TPST Donokerto mencapai 72 persen
Rabu, 4 Desember 2024 17:09 Wib
Pj Wali Kota menyerukan ramah lingkungan jadi gaya hidup warga Yogyakarta
Selasa, 3 Desember 2024 18:42 Wib
DLH Sleman kendalikan bau busuk di TPST agar tak cemari lingkungan
Jumat, 29 November 2024 10:39 Wib
Tim dosen-mahasiswa UNY ubah sampah organik menjadi suplemen tanaman
Selasa, 26 November 2024 14:36 Wib
Pengumpul sampah dukung Cabup Sleman Harda Kiswaya dalam Pilkada 2024
Kamis, 21 November 2024 19:07 Wib
Pjs Bupati Sleman kukuhkan Satgas Pengelolaan Sampah Gamping
Kamis, 21 November 2024 15:59 Wib
Paslon 02, Hasto-Wawan lanjutkan gerak "resik-resik" dan angkut sampah di Yogyakarta
Kamis, 21 November 2024 6:19 Wib