Bandara baru Yogyakarta diyakini percepat pengembangan wisata

id Immawan Wahyudi

Bandara baru Yogyakarta diyakini percepat pengembangan wisata

Wakil Bupati Gunung Kidul, Immawan Wahyudi (Foto ANTARA/Mamiek)

Gunung Kidul (ANTARA News Jogja) - Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, meyakini pembangunan Bandar Udara Internasional Yogyakarta (NYIA) di Kulon Progo akan mempercepat pengembangan wisata di wilayahnya.

Wakil Bupati Gunung Kidul Immawan Wahyudi di Gunung Kidul, Minggu, mengatakan Pemkab Gunung Kidul secara intensif melakukan pembicaraan bersama Pemda DIY untuk pengembangan sektor pariwisata, sehingga sejumlah rencana diharapkan nantinya bisa diwujudkan menjadi kenyataan.

"Seperti pembangunan gondola, pemindahan kebun binatang, itu saya kira akan lebih membuat menarik. Wisata di Gunung Kidul akan semakin lengkap, bahkan ada yang menyebut tenarnya Gunung Kidul sampai 20 hingga 30 tahun ke depan,? katanya.

Ia mengatakan pemkab optimistis pembangunan Bandara NYIA akan berdampak banyak pihak yang melakukan komunikasi mengenai investasi di Gunung Kidul mulai dari rumah sakit, hotel hingga perbankan.

"Pembicaraan dengan bupati, banyak yang ingin membuka hotel dan rumah sakit, orang tertarik di Gunung Kidul itu sungguh-sungguh," katanya.

Saat ini, pemkab sedang berupaya melakukan penataan pantai sehingga memberikan kenyamanan bagi pengunjung.

"Pemkab sedang fokus melakukan penataan kawasan objek wisata, khususnya pantai. Gunung Kidul memiliki bentangan pantai sepanjang 72 kilometer, ke depan akan dioptimalkan pengembangannuya supaya menjadi tujuan wisata di DIY," katanya.

Sekretaris Daerah Gunung Kidul Drajad Ruswandono mengatakan penataan kawasan pantai membutuhkan konsep yang kuat serta infrastruktur lengkap. Untuk perkembangan penataan sendiri, saat ini pihaknya tengah membahas rencana induk dan rencana detail teknis (DED).

"Tapi saya yakin seyakin-yakinnya, kita mulai dari Baron (Pantai Baron) dulu rencana induk tahun kemarin, tahun ini DED dan sosialisasi, dan 2019 fisiknya jadi,? kata Drajat.

Dia mengakui untuk penataan kawasan pantai tidak serta merta bisa dilakukan dengan aturan 100 meter tersebut. Sebab penggal pantai di Gunung Kidul sangatlah sempit sehingga tidak memungkinkan. Pada tahap pertama ini, pemkab akan? melakukan penataan di kawasan Pantai Baron menghabiskan dana sekitar Rp59 miliar. Dengan dana sebesar itu, Pantai Baron akan berubah 100 persen dari kondisi yang ada saat ini.

"Nanti soal IPAL, sanitasi, parkir, pintu masuk keluar, kuliner, suvenir, tempat ibadah, klinik, pendapa dan akses difabel ada di situ semua," kata dia.

Ia mengklaim bahwa setelah Pantai Baron selesai ditata, kawasan pantai lainnya akan mudah dilakukan.

"Keterbatasan anggaran menjadi salah satu kendala yang dihadapi pemkab dalam mengembangan wisata di Gunung Kidul," katanya.
Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024