Kemenristekdikti dorong PT hasilkan riset sesuai permasalahan

id Kemenristekdikdi

Kemenristekdikti dorong PT hasilkan riset sesuai permasalahan

Dirjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Ismunandar saat pidato Dies Natalis ke-60 Instiper Yogyakarta (Foto Istimewa)

     Yogyakarta (Antaranews Jogja) - Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Ismunandar mendorong perguruan tinggi di Indonesia dapat menghasilkan riset-riset sesuai permasalahan pada bidang pendidikanya. 
      "Kemenristekdikdi selalu mendorong perguruan tinggi untuk selalu melakukan inovasi, khususnya Instiper harus bisa menghasilkan riset-riset berdasarkan permintaan atau permasalahan," katanya dalam pidato pada acara Dies Natalis ke-60 Instiper Yogyakarta di Yogyakarta, Senin.
      Selain itu, kata dia, riset-riset tersebut harus berdasarkan action research di lapangan, karena hasil penelitian tersebut nantinya akan berguna untuk masyarakat secara luas.
     "Penelitian akademik perlu dikembangkan menjadi penelitian untuk menjawab permasalahan nyata (goal-oriented research). Kegiatan penelitian selayaknya difokuskan pada upaya untuk meningkatkan daya saing bangsa," katanya. 
     Berkaitan dengan hal itu, lanjut dia, khusus untuk sektor pertanian, perkebunan dan kehutanan, Instiper seyogianya dapat mengembangkan program pendidikan dan riset dalam bidang  tersebut dengan objektif.
      "Dengan begitu, bisa menghasilkan lulusan program pertanian, perkebunan dan kehutanan holistik yang menempatkan hutan sebagai ekosistem yang harus dipelajari dalam konteks keterkaitannya dengan berbagai aspek, baik lingkungan, ekonomi dan sosial masyarakat," katanya. 
       Dia mengatakan, di era industri 4.0 penerapan solusi internet of things (IoT), big data, dan smart farming di bidang agrikultur, BI intelligence, suatu layanan riset premium business insider memprediksi bahwa pemasangan perangkat IoT di dunia pertanian akan meningkat dari 30 juta pada 2015 menjadi 75 juta pada 2020.
      "Maka amat penting bagi Instiper untuk melakukan riset inovatif di bidang agrikultuf era industri 4.0 untuk mendorong masa depan pertanian Indonesia ke tingkat berikutnya," katanya. 
     Dia juga mengatakan, Instiper harus menjaga kelestarian hutan, memanipulasi hutan agar pemanfaatannya dapat berkelanjutan, berikut produk jasa yang terkandung di dalamnya, serta tidak kalah penting membangun atau merekonstruksi hutan-hutan baru. 
      Lebih lanjut dia mengatakan, perguruan tinggi di Indonesia dapat melakukan perubahan dan pembaharuan pendidikan yang mengkombinasikan keunggulan akademiknya, kebutuhan pasar dan kebutuhan masyarakat dan masa depan terutama menghadapi era industri 4.0.
     "Kemudian melakukan peningkatan mutu secara berkelanjutan, selalu memperluas dan memperkuat kemitraan dengan industri, pemda, asosiasi profesi, lembaga pendidikan. Selanjutnya terus melakukan peningkatan keunggulan penelitian, kreativitas dan kegiatan entrepreneurial," katanya.
Pewarta :
Editor: Bambang Sutopo Hadi
COPYRIGHT © ANTARA 2024