Sleman, Yogyakarta (ANTARA) - Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Pemukiman (DPUPKP) Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta menyebutkan bangunan gedung barak pengungsian bencana erupsi Gunung Merapi di Desa Donokerto, Turi yang mengalami kerusakan berat akibat terjangan angin kencang dan hujan es Jumat sore (22/2) rawan roboh.
"Setelah kami amati dari konstruksi tembok yang roboh, dari segi konstruksi bangunan, besi yang digunakan untuk cor beton terlalu kecil sehingga rawan roboh," kata Kepala Seksi Bangunan Gedung Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Sleman Sukarmin di Sleman, Rabu.
Menurut dia, hampir seluruh bangunan barak pengungsian Donokerto yang juga difungsikan sebagai gedung serbaguna dan gedung olahraga tersebut rawan roboh.
"Jika melihat kondisi yang ada saat ini, minimal itu dinding yang masih tersisa harus di bongkar semua atau diberi penguatan," katanya.
Ia mengatakan, berdasarkan hasil assessment yang dilakukan terhadap bangunan barak tersebut, pihaknya menemukan jika kualitas beton yang digunakan juga kurang bagus. Dinding di sisi barat dan timur juga berpotensi besar roboh.
"Penguatan konstruksi bangunan harus dilakukan. Terutama dinding sebelah barat dan timur, yang kami nilai rentan roboh ketika ada angin besar lagi," katanya.
Sukarmin mengatakan, secara keseluruhan kondisi dinding barat dan timur pada bagian atas tidak ada ring balk-nya. Ring balk ini berfungsi sebagai pengikat pasangan bata dan juga untuk meratakan beban dari struktur yang ada di atasnya.
"Sehingga menghawatirkan jika ada angin kencang lagi. Itu bisa runtuh karena tidak ada penguatan ring balk-nya. Sehingga diperlukan penguatan sebelum digunakan kembali demi keamanan pemakai," katanya.
Ia mengatakan, selain itu dengan kerusakan dan kualitas bahan bangunan yang buruk menyebabkan biaya untuk rekonstruksi membengkak. Namun, pihaknya belum bisa memastikan besaran dana yang dibutuhkan.
"Secara kesimpulan, bangunan barak yang runtuh kemarin itu kami merekomendasikan untuk tidak dipergunakan sebelum ada penguatan," katanya.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman Makwan mengatakan terkait kerusakan di barak Donokerto, pihaknya menyarankan pihak desa untuk mengajukan ke Provinsi DIY.
"Bangunan barak tersenut merupakan bantuan dari Provinsi DIY, namun diswakelola oleh desa setempat," katanya.***1***
Berita Lainnya
38 rumah warga rusak diterjang angin kencang
Jumat, 19 April 2024 20:40 Wib
Hujan dan angin kencang terpa Jaksel-Jaktim
Senin, 15 April 2024 5:58 Wib
Hujan lebat dan ekstrem guyur Indonesia
Selasa, 26 Maret 2024 7:02 Wib
Cuaca ekstrem rusakkan 45 rumah di Semarang, Jateng
Sabtu, 23 Maret 2024 20:41 Wib
Hujan lebat guyur Indonesia
Senin, 18 Maret 2024 8:24 Wib
Wabup Gunungkidul mengimbau masyarakat waspadai hujan lebat disertai angin
Jumat, 15 Maret 2024 19:52 Wib
BPBD DIY: 97 rumah rusak akibat hujan disertai angin kencang
Jumat, 15 Maret 2024 12:54 Wib
Puting beliung rusak 69 rumah warga
Selasa, 12 Maret 2024 11:37 Wib