Sleman (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta meminta agar pelaksana sejumlah proyek peningkatan kapasitas jalan di wilayah setempat melakukan penanaman kembali pohon perindang jalan sebagai ganti dari penebangan pohon perindang yang terdampak.
"Banyak pohon perindang yang terdampak, terutama yang terkena proyek pelebaran jalan. Kami minta agar ada penanaman kembali," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sleman Dwi Anta Sudibya di Sleman, Rabu.
Menurut dia, dari pengamatannya masih ada pekerjaan jalan yang mengorbankan pohon perindang jalan.
"Jika terpaksa harus menebang pohon, maka di konsep 'detail engineering design' (DED) diharuskan ada desain penghijauan. Hal itu syarat yang diajukan kepada dinas teknis," katanya.
Ia mengatakan, fungsi pohon perindang di jalan juga cukup vital. Yaitu untuk menyerap polusi yang ditimbulkan dari asap kendaraan.
"Kami sudah minta agar penanaman kembali perindang agar turut diperhitungkan rencana anggaran biaya (RAB)," katanya.
Dibya meminta agar pohon pengganti merupakan pohon yang sudah berukuran cukup besar. Sebab, jika diganti dengan pohon yang masih berukuran kecil, dikhawatirkan jika nantinya justru akan mati.
"Saya minta yang sudah tinggi, kalau yang ukuran kecil ya nanti malah justru mati. Nanti kalau sudah ditanam, perawatannya dari DLH, jadi bukan tanggung jawab dinas teknis lagi," katanya.
Ia mengatakan, saat ini, pihaknya telah melelangkan lebih dari 100 batang pohon untuk dimasukkan dalam konsep pengembangan infrastruktur yang mendukung penghijauan. Pagu anggaran diperkirakan mencapai Rp100 juta.
"Jenis pohonnya yaitu mahoni. Di satu sisi, pengembangan infrastruktur dapat berjalan dan sisi lain, fungsi perindang juga tidak dikesampingkan," katanya.
Pada tahun anggaran 2019 Bidang Bina Marga, Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Pemukiman (DPUPKP) Kabupaten Sleman terdapat sembilan paket pekerjaan peningkatan jalan, empat paket peningkatan jembatan dan lima paket pemeliharaan jalan.
"Total anggarannya Rp140 miliar dari APBD dan APBN," kata Kabid Bina Marga DPUPKP Sleman Achmad Subhan.