Bantul (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta mengimbau masyarakat daerah ini agar mewaspadai dehidrasi atau kondisi kekurangan cairan dalam tubuh maupun masalah kesehatan lainnya pada musim pancaroba yang cenderung panas saat ini.
"Dengan cuaca seperti ini, yang cukup panas yang tentunya dapat berpengaruh ke kondisi fisik masyarakat, yang kita khawatirkan terjadinya dehidrasi," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul Agus Tri Widiyantara, di Bantul, Selasa.
Selain dehidrasi atau kekurangan cairan akibat tubuh, kata dia, masyarakat juga diimbau waspadai terhadap sengatan panas matahari ke kulit tubuh, yang tentunya bisa menjadi permasalahan sendiri bagi mereka yang sensitif terhadap paparan sinar matahari.
"Saya harapkan masyarakat juga lebih berhati-hati, jangan terlalu banyak berada di luar rumah, di tempat terbuka dan berpotensi terkena sengatan panas matahari," katanya.
Dia juga mengimbau masyarakat yang rutin menjalani aktivitas di luar ruangan atau kegiatan fisik lainnya sebanyak mungkin mengkonsumsi air putih untuk menjaga cairan tubuh.
"Kemudian minum air jus buah, makan buah buahan dan lain sebagainya untuk memenuhi cairan tubuh agar tidak mengalami dehidrasi," katanya.
Dia juga mengatakan, secara umum kasus kasus atau masalah kesehatan yang diperiksakan ke fasilitas kesehatan selama musim panas pada peralihan musim ini tidak ada peningkatan signifikan, namun masyarakat tetap diimbau berhati-hati.
"Kalau dulu kita sarankan minum air delapan gelas atau dua liter per hari, mungkin dengan kondisi seperti ini, masyarakat bisa lebih banyak lagi minum air putih biar tidak sakit, karena memang panas," katanya.