Gunung Kidul akan perluas TPAS Wukirsari

id TPAS Wukirsari,perluas TPAS Wukirsari,Gunung Kidul perluas TPAS,tempat pemrosesan sampah

Gunung Kidul akan perluas TPAS Wukirsari

Hutan rakyat seluas tiga hektare di Dusun Nogosari, Desa Selopamioro, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Selasa, terbakar. "Saya tidak tahu persis penyebabnya, karena hanya diberitahu warga sekitar pukul 11.00 WIB, dengan begitu saya langsung menuju lokasi untuk membantu warga memadamkan api," kata Kepala Dusun (Kadus) Nogosari Nardi Harjo Winoto di Bantul, Selasa. Menurut dia, kebakaran hutan rakyat membakar pohon jati, keberadaan hutan yang berada di bukit menyulitkan upaya pemadaman."Mobil kebakaran saat itu belum tiba, karena lokasi yang berada di perbukitan, sehingga mobil kebakaran belum segera tiba," katanya. Ia mengatakan, diketahuinya kebakaran berawal dari informasi warga sekitar yang melihat ada api membesar di hutan jati tidak jauh dari pemukiman sekitar pukul 09.00 WIB. Menurut dia, kabar itu langsung menyebar dari mulut ke mulut, dan warga langsung bertindak menuju lokasi untuk memadamkan api secara manual."ada sekitar 50 hingga 60 warga yang ikut memadamkan api," katanya. Ia mengatakan, gotong royong warga memadamkan api itu dengan cara manual, diantaranya terdapat warga yang sempat membawa ember air, tapi kebanyakan dengan memadamkan menggunakan ranting-ranting pohon. Menurut dia, upaya pemadaman oleh warga itu berlangsung mulai dari pukul 09.00 WIB hingga 13.00 WIB, atau kurang lebih empat jam warga memadamkan api hingga pemadam kebakaran datang sekitar pukul 14.00 WIB. "Tidak tahu titik apinya dari mana, karena waktu dilihat warga, api sudah besar, warga sempat panik, karena jarak wilayah yang terbakar hingga pemukiman (rumah terdekat) sekitar 100 meter hingga 200 meter," katanya. Sementara itu, petugas Pemadam Kebakaran Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul, Agus Haryanto mengatakan, pihaknya mendapat laporan nkebakaran itu sekitar pukul 12.00 WIB, dan langsung menuju lokasi. Namun kata dia, karena lokasi kebakaran hutan yang berada di perbukitan menyulitkan mobil untuk menuju lokasi, sehingga begitu tiba api sudah berhasil dipadamkan oleh warga setempat. Menurut dia, kebakaran hutan sebelumnya juga terjadi di wilayah Imogiri dan sama-sama pohon jati, yakni pada Senin (12/9) siang, hutan jati seluas tiga hektare di Dusun Karangtalun, Desa Wukirsari, Imogiri juga dilaporkan terbakar. "Dari laporan warga, kebakaran terjadi sekitar pukul 12.00 tetapi baru dilaporkan pada pukul 19.00 WIB, kemungkinan titik api baru terlihat saat petang karena itu warga baru lapor," katanya. Ia mengatakan, meski begitu kebakaran hutan rakyat yang dilaporkan itu pihaknya tidak dapat menyimpulkan pasti apa penyebabnya, dan mengenai lokasi yang juga berada diperbukitan menyulitkan mobil kebakaran. "Kendalanya sama yakni berada dibukit, kalau untuk penyebab mungkin sama, kebakarannya di tengah hutan dugaannya ada warga yang membakar sampah lalu tidak sadar ada angin kencang hingga merambat," katanya. (ANT-068/S006) (ANTARA News/Lukisatrio)

kapasitas TPAS Wukirsari hanya sanggup bertahan hingga akhir 2020.
Gunung Kidul (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, akan memperluas Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPAS) Wukirsari di Desa Belharjo, Wonosari, karena kapasitas pembuangan sampah sudah akan melebihi batas penampungan maksimal.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Gunung Kidul Agus Priyanto di Gunung Kidul, Kamis, mengatakan setiap harinya tidak kurang dari 365 ton sampah dibuang ke TPAS.

"Intensitas pembuangan ini pun berdampak terhadap daya tampung karena sudah mendekati ambang batas maksimal. Sehingga, perlu adanya perluasan lahan di TPAS Wukirsari," kata Agus.

Ia mengatakan kapasitas TPAS Wukirsari hanya sanggup bertahan hingga akhir 2020. Meski demikian, kajian tersebut sedikit meleset karena melihat volume sampah yang masuk.

Baca juga: Petani Gunung Kidul dianjurkan gunakan Bio Soy meningkatkan produksi

Dengan kondisi ini, TPAS butuh perluasan secepatnya. Untuk lahan tidak ada masalah karena masih memiliki ruang seluas lima hektare yang belum difungsikan.

"Saat dibangun memiliki lahan sembilan hektare, tapi baru dimanfaatkan empat hektare. Jadi, lahan TPAS masih bisa diperluas lagi sehingga usia bisa lebih panjang,” katanya.

Ia berharap perluasan bisa segera dilakukan sehingga sampah tidak menjadi masalah di Bumi Handayani.

"Sebenarnya ada solusi dengan mengurangi residu sampah, tapi ini sulit karena tidak ada proses pemilahan sehingga semua jenis sampah langsung dibuang ke TPAS,” katanya.

Baca juga: Legislator dorong Pemkab Gunung Kidul menggarap pajak restoran

Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Gunung Kidul Sri Suhartanto mengatakan pihaknyaa sudah mendapatkan laporan terkait daya tampung TPAS Wukirsari yang memasuki fase kritis. Untuk itu. Bappeda sedang menyusun perencanaan perluasan TPAS Wukirsari.

"Saat ini, rencana perluasan TPAS Wukirsari masih dalam tahap pembicaraan. Saat ini, kami masih berkoordinasi dengan Satuan Kerja Balai Prasarana Wilayah DIY. Mudah-mudahan disetujui sehingga dapat fasilitas untuk perluasan TPAS,” harapnya.