GKR Hemas minta aparat keamanan jaga kondusifitas DIY

id GKR Hemas,Natal dan Tahun Baru,Kulon Progo

GKR Hemas minta aparat keamanan jaga kondusifitas DIY

Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia Gusti Kanjeng Ratu Hemas. (Foto ANTARA/Sutarmi)

Kami berharap saat libur Natal dan Tahun Baru 2020, Yogyakarta dalam situasi aman dan kondusif, sehingga mendatangkan wisatawan banyak.
Kulon Progo (ANTARA) - Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia Gusti Kanjeng Ratu Hemas meminta aparat keamanan di Daerah Istimewa Yogyakarta menjaga keamanan, kenyamanan, dan kondusifitas menjelang Natal dan Tahun Baru 2020 menyusul teror molotov di Balecatur, Sleman, beberapa waktu lalu

Gusti Kanjeng Ratu Hemas di Kulon Progo, Senin, mengatakan keamanan di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tergantung kesiapan dari Polri dan aparat keamanan lainnya.

"Kalau di Yogyakarta ada yang meletus atau tidak baik, menjadi sesuatu yang viral, tidak hanya di seluruh Indonesia, tapi seluruh dunia," kata Hemas.

Ia berharap pihak kepolisian dan aparat keamanan harus selalu siap siaga. Ia juga meyakini jajaran kepolisian dan aparat keamanan dalam hal ini TNI dapat menciptakan situasi Yogyakarta yang kondusif dan aman.

Baca juga: Yogyakarta perketat pengawasan harga jual epliji subsidi

"Kami berharap saat libur Natal dan Tahun Baru 2020, Yogyakarta dalam situasi aman dan kondusif, sehingga mendatangkan wisatawan banyak," harapnya.

Sebelumnya, Kepala Bidang Humas Polda DIY Kombes Pol Yuliyanto mengatakan hingga sekarang masih mendalami kasus pelemparan bom molotov di rumah warga Pasekan Kidul, Balecatur, Gamping, Sleman, Rabu (11/12) dini hari. Polisi belum mengetahui motif dan siapa pelakunya.

"Petugas masih melakukan pendalaman. Mudah-mudahan pelaku dan motifnya segera terungkap," kata Yuliyanto.

Menurutnya, untuk mengungkap kasus tersebut, petugas telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), meminta keterangan pelapor dan warga sekitar, serta mengumpulkan data pendukung yang berhubungan dengan kejadian tersebut.

Pelemparan bom molotov menyebabkan kaca jendela depan rumah warga Pasekan Kidul, Sunarto (51) pecah dan membuat korden dan kursi dekat jendela terbakar. Total kerugiannya diduga mencapai Rp2,5 juta.

Baca juga: Sempat tertunda lama, Sriwijaya rute Yogyakarta-Makassar akhirnya terbang