BPBD Yogyakarta distribusikan 300 karung pasir perkuat talut Sungai Winongo

id BPBD,Yogyakarta

BPBD Yogyakarta distribusikan 300 karung pasir perkuat talut Sungai Winongo

Penanganan awal talut yang longsor di Sungai Winongo Yogyakarta oleh BPBD Kota Yogyakarta dengan terpal (HO-BPBD Kota Yogyakarta)

Yogyakarta (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Yogyakarta mendistribusikan 300 karung untuk diisi dengan pasir guna penanganan awal kerusakan talut Sungai Winongo di Kelurahan Notoprajan yang longsor pada Jumat (3/1) malam.

“Tadi malam sudah kami kirimkan 300 karung ke warga sehingga bisa digunakan untuk memperkuat talut. Selain itu, kami juga berkoordinasi dengan instansi terkait untuk penanganan berikutnya,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kota Yogyakarta, Hari Wahyudi di Yogyakarta, Senin.

Selain mendistribusikan karung yang bisa diisi pasir atau material lain untuk memperkuat talut agar tidak semakin tergerus air sungai, BPBD Kota Yogyakarta juga sudah menutup lokasi yang longsor dengan terpal agar kerusakan tidak semakin meluas.

“Apalagi, sejak talut longsor sempat terjadi hujan. Jika lokasi longsor tidak segera ditutup terpal, maka kami khawatir longsoran akan semakin luas karena tanah ikut terkikis hujan,” ujarnya.

Longsor di talut Sungai Winongo tersebut terjadi di RT 5 dan RT 6 RW 1 Kelurahan Notoprajan dengan panjang longsoran 11 meter tinggi empat meter dan lebar lima meter. Sebanyak lima rumah terdampak longsor, bahkan dua keluarga sempat mengungsi ke rumah saudara.

“Kami harapkan, warga juga tetap waspada terhadap potensi longsor yang semakin meluas. Jika terjadi hujan, maka sebaiknya mencari tempat yang lebih aman,” tambahnya.

Hari juga terus mengimbau warga untuk selalu memperhatikan kondisi di lingkungannya untuk mengurangi risiko bencana, terutama saat musim hujan.

“Jika di lingkungan ada tebing atau talut yang retak dan semakin melebar, maka segera lapor ke BPBD atau wilayah untuk mengurangi risiko bencana,” katanya.

Sebelumnya, BPBD Kota Yogyakarta sempat menerima laporan kondisi talut di Kelurahan Notoprajan retak pada Kamis (2/1) dan kemudian terjadi longsor pada Jumat (3/1) menjelang tengah malam.

Sementara itu, Ketua Komisi C DPRD Kota Yogyakarta Ririk Banowati menyebutkan, BPBD dan Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Kota Yogyakarta perlu segera mengambil tindakan untuk menangani kerusakan talut tersebut sehingga warga yang tinggal di sekitar lokasi longsor tidak merasa khawatir.

“Minimal BPBD harus segera mengamankan lokasi. Sedangkan untuk perbaikan masih membutuhkan perencanaan dan penganggaran. Meskipun demikian, DPUPKP yang berwenang juga perlu bertindak cepat,” jelasnya yang akan memanggil kedua instansi tersebut untuk membahas masalah itu.

Selain itu, ia juga meminta agar petugas kebersihan dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta bisa tetap mengambil sampah dari permukiman warga meskipun akses jalan terhambat.

“Sampah di TPS tetap harus diambil. Jangan dibiarkan menumpuk,” katanya.

Pewarta :
Editor: Bambang Sutopo Hadi
COPYRIGHT © ANTARA 2024