Yogyakarta (ANTARA) - Gabungan Organisasi Wanita Kota Yogyakarta menyebut peringatan Hari Kartini di tengah suasana pandemi COVID-19 menjadi ujian bagi perempuan untuk menegaskan kembali perannya sebagai ibu rumah tangga, yaitu memastikan seluruh anggota keluarga aman dari ancaman penularan virus corona.
“Perjuangan perempuan di masa pandemi ini bisa dilakukan dari rumah. Bagaimana perempuan mengeratkan kembali hubungan antaranggota keluarga sekaligus memastikan bahwa mereka aman dari penularan virus corona,” kata Ketua Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kota Yogyakarta Ana Haryadi di Yogyakarta, Selasa.
Menurut dia, perjuangan dari rumah bukan merupakan hal mudah karena tantangan yang dihadapi juga cukup sulit, seperti rasa bosan anggota keluarga yang sudah cukup lama terus berada di rumah karena adanya aturan ”stay at home” sehingga siswa pun belajar dari rumah dan karyawan bekerja dari rumah.
Oleh karena itu, lanjut dia, kaum perempuan sebagai ibu rumah tangga harus mampu berpikir kreatif dan cerdas untuk tetap menciptakan suasana rumah yang menyenangkan dan hangat bagi seluruh anggota keluarga.
“Ada banyak hal yang bisa dilakukan, misalnya memasak dengan meniru resep dari Youtube. Kegiatan ini bisa dilakukan bersama anggota keluarga lain,” katanya.
Ia berharap, peran perempuan di masa pandemi COVID-19 tersebut juga bisa menekan rasa stres di keluarga akibat dampak ekonomi yang terkadang bisa menimbulkan kekerasan dalam rumah tangga. “Dari data yang ada, kekerasan dalam rumah tangga pada Maret justru meningkat dibanding bulan sebelumnya,” katanya yang tidak ingin angka kekerasan terhadap perempuan dan anak semakin meningkat.
Meskipun demikian, lanjut Ana, perempuan pun tetap bisa berperan di lingkungan sekitarnya dengan memberikan bantuan sosial kepada warga terdampak pandemi COVID-19.
“Sudah banyak organisasi perempuan yang melakukan gerakan sosial untuk kepedulian terhadap lingkungan dan warga miskin di sekitar mereka. Ini juga pantas diapresiasi,” katanya.
Sementara itu, Ketua Harian Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Yogyakarta Heroe Poerwadi mengatakan, peringatan Hari Kartini di tengah pandemi menjadi sebuah ketukan bagi perempuan untuk menunjukkan eksistensinya.
“Perempuan memiliki peran yang besar di dalam keluarga apalagi saat ini ada gerakan stay at home. Namun, banyak orang yang sudah mulai bosan. Mati gaya di rumah karena tidak tahu lagi akan beraktivitas apa,” katanya.
Dalam kondisi tersebut, Heroe menyebut, perempuan memiliki peran yang besar sebagai koreografer dalam rumah tangga untuk memastikan agar seluruh anggota keluarga tetap mematuhi aturan pencegahan penularan virus corona, yaitu tetap berada di rumah dan menerapkan protokol kesehatan lainnya.
“Tantangannya adalah menjaga agar suasana rumah tetap menyenangkan sehingga semua anggota keluarga merasa nyaman di rumah, tidak merasa bosan karena tetap memiliki banyak kegiatan yang bisa dilakukan bersama-sama. Ini adalah perjuangan dalam bentuk lain,” katanya.
Dan saat pandemi COVID-19 sudah berakhir, Heroe berharap, perempuan juga bisa memastikan bahwa seluruh anggota keluarga siap untuk kembali melakukan rutinitas, seperti anak yang kembali bersekolah dengan semangat.