Komunitas di Yogyakarta kampanyekan penerapan 3M dalam acara pernikahan

id Fortais,Nikah bareng,Yogyakarta,3M

Komunitas di Yogyakarta kampanyekan penerapan 3M dalam acara pernikahan

Dokumentasi. Salah satu pasangan mengikuti acara nikah bareng yang digelar Forum Ta'aruf Indonesia (Fortais) di Yogyakarta. (ANTARA/HO/Fortais)

Yogyakarta (ANTARA) - Salah satu organisasi nirlaba di Yogyakarta bernama Forum Ta'aruf Indonesia (Fortais) terus mengampanyekan pentingnya penerapan protokol kesehatan, khususnya terkait 3M (memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak) dalam pernikahan melalui kegiatan nikah bareng.

Ketua Fortais Ryan Budi Nuryanto di Yogyakarta, Minggu, memandang edukasi penerapan protokol kesehatan dalam setiap gelaran pernikahan perlu terus dilakukan karena pandemi COVID-19 belum berakhir.

"Selama pandemi belum berakhir, kami akan terus mengedukasi masyarakat untuk mencegah munculnya klaster keluarga gara-gara acara pernikahan," kata Ryan.

Ryan mengaku menggelar acara nikah bareng sejak 2006 yang dikemas dalam berbagai tema unik. Tujuannya, membantu masyarakat yang tidak mampu, untuk menikah sekaligus menumbuhkan kesadaran berbagi.

Namun demikian, sejak pandemi COVID-19 mendera Tanah Air, kegiatan nikah bareng digelar secara bergelombang dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat di tempat terbuka. "Sejak awal pandemi kami telah mengadakan delapan kali acara nikah bareng. Sampai sekarang totalnya 75 pasangan," ujar dia.

Ia menjelaskan setiap prosesi pernikahan diawali dengan pengecekan suhu tubuh, penggunaan hand sanitizer, dan masker untuk semua peserta yang hadir. Pasangan dan petugas juga diwajibkan menggunakan sarung tangan.

Selain mewajibkan setiap pasangan melakukan 3M, peserta di lokasi dibatasi maksimal 10 orang sesuai imbauan penerapan social distancing, tanpa menghadirkan tamu undangan. 

"Tamu undangan kita persilakan mengikuti secara virtual atau 'drive thru'," kata dia.

Tidak hanya itu, lanjut Ryan, sebagai sarana edukasi, maskawin atau mahar pernikahan pun dipilih dengan tema-tema pencegahan COVID-19 berupa alat pelindung diri (APD) berupa masker atau handsanitizer.

"Pasangan pengantin yang kami nikahkan juga kami jadikan duta protokol kesehatan," kata dia.

Selama pandemi belum berakhir, Ryan berharap kegiatan nikah bareng yang digelar dengan menerapkan standar protokol kesehatan dapat menjadi inspirasi masyarakat luas jika ingin menggelar acara pernikahan. 

Sebab, ia menilai masih ada sebagian masyarakat yang kurang peduli sehingga menggelar acara pernikahan seperti kondisi normal tanpa menerapkan protokol kesehatan.

"Kami masih akan terus menggelar acara serupa, tujuannya satu biar protokol kesehatan berjalan dan yang kedua agar perekonomian masyarakat ikut bergerak," kata dia.

#IngatpesanIbu
#SatgasCovid19