Yogyaakrta (ANTARA) - Warga Ngampilan, Kota Yogyakarta, menggelar aksi menolak kebijakan penerapan jalan searah di Jalan Suprapto karena merasa perekonomian warga di sepanjang jalan tersebut mengalami penurunan cukup signifikan jika dibanding kondisi saat jalan tersebut masih menjadi jalan dua arah.
“Usaha kuliner dan berbagai usaha milik warga di sepanjang jalan ini menjadi sepi,” kata Ketua Forum Komunikasi Masyarakat Ngampilan AY Sudarma di sela aksi di Yogyakarta, Kamis.
Menurut dia, kondisi tersebut disebabkan banyak pengendara sepeda motor dan mobil yang takut berhenti sehingga tidak mungkin berbelanja kuliner atau produk UMKM di sepanjang jalan tersebut.
Banyak pengendara, lanjut dia, kerap melajukan kendaraannya dengan kecepatan sangat tinggi sehingga membahayakan warga dan juga pengendara lain.
Akibatnya, lanjut dia, pelaku usaha di sepanjang Jalan Suprapto mengalami penurunan omzet hingga sekitar 60 persen dibanding omzet yang diperoleh saat jalan tersebut masih diterapkan dua arah.
“Sebagai gambarannya, warung bakso, soto, dan kuliner lainnya hanya mampu menjual dua hingga tiga porsi padahal sebelumnya bisa menjual 10 porsi,” katanya.
Dengan kondisi tersebut, lanjut dia, pelaku usaha khususnya kuliner, kelontong dan toko lainnya merasa sangat dirugikan karena modal yang dikeluarkan tetap sama. “Kerugiannya justru semakin parah padahal saat ini masih dalam masa pandemi,” katanya.
Jumlah pelaku usaha di sepanjang Jalan Suprapto tercatat sekitar 200 pelaku usaha. “Semua mengeluh, sehingga kami mengharap ada solusi secepatnya. Misalnya untuk mengevaluasi kebijakan ini,” katanya.
Warga, lanjut dia, juga sudah mengirimkan surat terkait keluhan warga ke Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Pemerintah Kota Yogyakarta, Dinas Perhubungan DIY.
Sementara itu, Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti mengatakan sudah mengetahui keluhan warga di sepanjang Jalan Suprapto tersebut dan berjanji untuk melakukan kajian serta evaluasi terhadap kebijakan jalan searah.
“Sudah ada laporan keberatan dari warga karena merasa ada dampak ekonominya. Kami akan cermati dan kaji keluhan warga tersebut,” katanya.
Kebijakan perubahan arus lalu lintas di Jalan Suprapto tersebut merupakan bagian dari perubahan manajemen rekayasa lalu lintas di kawasan Malioboro.
Selain Jalan Suprapto, perubahan kebijakan jalan searah juga diterapkan di sejumlah ruas jalan lain di sekitar kawasan Malioboro yaitu Jalan Suryotomo, Jalan Mataram, dan Jalan Pasar Kembang.