Kota Yogyakarta intensifkan layanan KB Bergerak

id KB,keluarga berencana,akseptor,kontrasepsi

Kota Yogyakarta intensifkan layanan KB Bergerak

Bidan dari Ikatan Dokter Indonesia melayani konsultasi penggunaan akseptor KB dengan Protokol Kesehatan COVID-19 di Klinik Pratama Edelweiss, Bandung, Jawa Barat, Senin (29/6/2020). ANTARA FOTO/Novrian Arbi/wsj/aa.

Yogyakarta (ANTARA) - Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Yogyakarta mengintensifkan pelayanan KB Bergerak untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan keluarga berencana, khususnya pemasangan alat kontrasepsi.

"Kami bekerja sama dengan praktik bidan mandiri (PMB) untuk pelaksanaan layanan KB Bergerak ini," kata Sekretaris Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Yogyakarta Tri Karyadi Riyanto di Yogyakarta, Selasa.

Pelayanan KB Bergerak di Kota Yogyakarta pada tahun ini dibuka di tiga lokasi yaitu di PMB Melati di bawah Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Kota Yogyakarta di Kecamatan Kotagede, PMB Poltekes Kemenkes di Kecamatan Mantrijeron, dan PMB Dian Herawati di Kecamatan Wirobrajan.

Masyarakat bisa mengakses layanan pemasangan alat kontrasepsi jangka panjang melalui program tersebut yaitu IUD dan implan.

Menurut dia, layanan KB Bergerak diperlukan masyarakat karena belum semua masyarakat khususnya pasangan usia subur di Kota Yogyakarta mengakses layanan KB.

Berdasarkan data BKKBN DIY pada 2020 jumlah pasangan usia subur di Kota Yogyakarta mencapai 33.963 pasangan, namun yang sudah menjadi peserta KB aktif baru 23.175 akseptor dengan 12,1 persen unmeet need atau pasangan usia subur yang tidak lagi menginginkan anak namun belum terlayani KB.

Dengan angka tersebut, Tri mengatakan, dari 100 pasangan usia subur terdapat 12 unmeet need yang belum terlayani KB sehingga perlu ada suatu terobosan agar kelompok masyarakat tersebut bisa mengakses KB dengan mudah.

Dalam program KB Bergerak tersebut, ditargetkan 100 akseptor mengakses layanan pemasangan alat kontrasepsi IUD dan implan.

"Dengan layanan yang semakin mudah ini, maka seharusnya tidak ada lagi alasan bagi pasangan usia subur untuk mengikuti program KB," katanya.

Layanan KB di Kota Yogyakarta juga sudah dapat diakes di 63 fasilitas pelayanan kesehatan lain.

"Lokasi pelayanan KB sudah cukup banyak, namun kami tetap membuka layanan KB Bergerak sebagai bentuk komitmen pemerintah daerah dalam upaya mewujudkan keluarga berencana untuk mengendalikan laju pertumbuhan penduduk," katanya.

Di Kota Yogyakarta, laju pertumbuhan penduduk pada 2020 sesuai data Badan Pusat Statistik adalah 0,83 persen.
Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024