Kulon Progo menerima alokasi vaksin COVID-19 tahap kedua 6.100 dosis

id vaksin COVID-19,Kulon Progo,Kulon Progo dapat alokasi vaksin COVID-19,alokasi vaksin COVID-19 tahap kedua,vaksin COVID-1

Kulon Progo menerima alokasi vaksin COVID-19 tahap kedua 6.100 dosis

Dinas Kesehatan Kulon Progo menerima vaksin COVID-19 yang didistribusikan oleh Dinkes DIY. (Foto ANTARA/Sutarmi)

Kulon Progo (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, menerima alokasi 6.100 dosis vaksin COVID-19 jenis Sinovac untuk vaksinasi tahap kedua dengan sasaran pelayanan umum yang akan dilaksanakan pada awal Maret ini.

Juru Bicara Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Kulon Progo Baning Rahayujati di Kulon Progo, Senin, mengatakan dengan 6.100 dosis vaksin tersebut mampu digunakan untuk memvaksin sekitar 3.050 sasaran.

"Kami menerima vaksin COVID-19 beberapa hari lalu dari Dinas Kesehatan DIY. Kami sudah membuat rencana pelaksanaan vaksinasi tahap kedua dosis pertama pada minggu pertama Maret ini," kata Baning.

Ia mengatakan jumlah sasaran vaksinasi tahap kedua ini pada dasarnya lebih dari 23 ribu orang, mulai dari Aparatur Sipil Negara (ASN), TNI-Polri, jurnalis, pedagang dan pelaku ekonomi, dan organisasi angkutan darat. Sehingga dengan kuota 6.100 dosis, maka pihaknya mencoba untuk melakukan skala prioritas. Pemberian vaksinasi baru akan menyasar petugas pelayanan publik di desa maupun kecamatan.

Playanan publik baik di desa maupun di kecamatan sudah siap menerima vaksinasi COVID-19 tahap kedua. Pihaknya sudah melakukan sosialisasi melalui zoom meeting kepada semua kapanewon dan semua kelurahan. Mereka sudah siap dan tinggal hanya menunggu jadwal. Target pemerintah vaksinasi tahap kedua itu selesai pada April.

"Jumlah vaksin yang diberikan kepada kami baru 6.100 dosis dengan sasaran sekitar 3.050 orang, sedangkan usulan kami sudah mencapai angka 24 ribu orang sehingga kami melakukan prioritas," katanya.

Baning mengatakan vaksinasi tahap kedua ini dilaksanakan di 25 pelayanan kesehatan, yakni 21 puksesmas, dua rumah sakit rujukan, dan dua klinik milik Polri-TNI. Pihaknya juga sudah memberikan pelatihan kepada tenaga kesehatan rumah sakit swasta untuk pemberian vaksinasi tahap selanjutnya.

"Penambahan pelatihan kepada sumber daya manusia tenaga kesehatan ini mengantispasi alokasi vaksin untuk Kulon Progo bertambah banyak, dan membutuhkan tenaga medis dan fasilitas pelayanan maka sudah siap," katanya.

Lebih lanjut, Baning mengatakan berdasarkan hasil evaluasi vaksinasi COVID-19 tahap pertama bahwa masih ada ratusan tenaga kesehatan (nakes) yang belum mendapatkan vaksinasi COVID-19. Oleh karena itu, bagi nakes yang belum menerima vaksin akan diikutsertakan pada vaksinasi COVID-19 tahap kedua gelombang pertama.

"Kami juga telah melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan vaksinasi tahap pertama. Hasilnya, 200 tenaga kesehatan yang belum divaksinasi. Sehingga, vaksinasi tahap kedua ini juga nantinya akan diikutsertakan sebanyak 200 tenaga kesehatan yang belum mendapatkan vaksin," katanya.

Vaksinasi COVID-19 menjadi sebuah langkah yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Kulon Progo untuk menekan angka kasus COVID-19 yang masih tinggi. Terlebih, Posko Penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berbasis mikro di Kulon Progo juga dinilai belum berjalan efektif. Khususnya, posko PPKM mikro yang berada di zona hijau. Upaya pemantauan protokol pencegahan penularan COVID-19 belum berjalan maksimal.