Dukung kebutuhan pupuk organik, Gunung Kidul salurkan UPPO kepada tiga kelompok ternak

id unit pengolah pupuk organik,Gunung Kidul

Dukung kebutuhan pupuk organik, Gunung Kidul salurkan UPPO kepada tiga kelompok ternak

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Gunung Kidul menyerahkan bantuan pembangunan unit pengolah pupuk organik kepada kelompok tani. (Foto ANTARA/HO-Dinas Pertanian dan Pangan Gunung Kidul)

Gunung Kidul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, memberikan bantuan pembangunan unit pengolah pupuk organik kepada tiga kelompok ternak untuk mendukung kebutuhan pupuk organik bagi kelompok tersebut.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Gunung Kidul Bambang Wisnu Broto di Gunung Kidul, Senin, mengatakan tiga kelompok ternak yang mendapat bantuan unit pengolah pupuk organi (UPPO), yakni Kelompok Ternak Wirotomo Piyaman (Kecamatan Wonosari), Kelompok Ternak Margo Mulyo Banaran (Kecamatan Playen), dan Kelompok Peternak Ngudi Raharjo Rejosari (Kecamatan Semin).

"Program UPPO merupakan bantuan pemerintah dari Kementerian Pertanian. Pada 2021 ini, Kabupaten Gunung Kidul mendapatkan tiga unit UPPO. Kami menyalurkan dan melakukan pembangunan UPPO di Kelompok Ternak Ngudi Raharjo," kata Bambang.

Ia mengatakan paket bantuan yang diberikan kepada kelompok ternak berupa delapan ekor sapi, satu unit mesin alat pengolah pupuk organik/pencacah (APPO), sepeda roda tiga sebagai alat angkut, satu unit kandang, dan satu unit gedung. Total bantuan pemerintah senilai Rp200 juta per satu UPPO.

Pelaksanaan pembangunan UPPO dilakukan secara swakelola oleh penerima kegiatan. Oleh karena itu wajib dilaksanakan dengan sebaik baiknya oleh kelompok penerima. Perguliran sapi di antara anggota kelompok agar dikelola sebaik mungkin sehingga bermanfaat bagi semua anggota.

Selain itu yang utama UPPO harus bisa menghasilkan pupuk organik yang dimanfaatkan untuk kebutuhan para petani di sekitar dahulu baru apabila berlebih dapat dijual ke luar.

"Ketersediaan pupuk organik secara mandiri oleh kelompok tani akan membantu dalam mengurangi ketergantungan pupuk pabrik dan keterbatasan pupuk bersubsidi," katanya.

Ketua Kelompok Ternak Ngudi Raharjo Suyadi mengatakan jumlah anggota kelompoknya 25 orang. Selama ini sudah memanfaatkan bantuan perkreditan Taskin dan telah selesai pelunasan dalam rangka pengembangan peternakan di Karangpilang.

"Kami mengucapkan terima kasih atas bantuan yang diberikan pemerintah dalam wujud UPPO, dan akan dikelola sebaik mungkin. Pembangunan diharapkan selesai Agustus," katanya.