SMN 2019 - Peserta SMN Riau kunjungi desa pengolah biogas di Bantul
Bantul (ANTARA) - Peserta Siswa Mengenal Nusantara BUMN Hadir Untuk Negeri dari Provinsi Riau mengunjungi tempat pengolahan biogas dari kotoran sapi di Desa Mandiri Teknologi, Desa Srimartani, Piyungan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sabtu (17/8).
Di dusun binaan BUMN PT Kliring Berjangka Indonesia (KBI) bersama Universitas Gadjah Mada (UGM) itu, para siswa diperlihatkan mulai dari tempat instalasi biogas dari kadang sapi terpadu, hingga menyalakan kompor dengan api biogas.
"Sejak dua tahun yang lalu kami mengembangkan teknologi biogas bersama sejumlah BUMN," kata Penanggung Jawab pengembangan Desa Mandiri Teknologi Srimartani, Prof Lilik Sutiarso.
Menurut Lilik, biogas dari kotoran sapi sudah bisa dimanfaatkan masyarakat di Desa Srimartani secara luas yang disalurkan melalui pipa.
Selain biogas, menurut dia, kotoran sapi juga dimanfaatkan sebagai pupuk kompos, sedangkan air kencing sapi juga sulap sebagai pupuk cair.
"Selain itu kotoran ternak dari limbah padat biogas juga masih bisa digunakan untuk pakan ikan lele sehingga ini betul-betul nirlimbah," kata mantan Dekan Fakultas Teknologi Pertanian UGM ini.
Salah satu peserta SMN Riau Deni Fernando mengaku awalnya tidak percaya kotoran sapi bisa diubah menjadi biogas untuk kebutuhan memasak masyarakat. Akan tetapi setelah diperlihatkan api kompor yang berasal dari biogas, ia menyadari bahwa dengan sentuhan ilmu pengetahuan dan teknologi kotoran sapi memiliki manfaat luar biasa bagi masyarakat.
Ia berharap kelak dapat mengembangkan hal serupa di Riau. Selain untuk membantu masyarakat kurang mampu, hampir di setiap kabupaten di Riau ada peternakan sapi.
"Ini pertama kali saya melihat langsung pengolahan biogas dari kotoran sapi. Ternyata apinya juga bagus tidak kalah dengan elpiji," kata siswa SMKN 2 Teluk Kuantan, Riau ini.
Kunjungan ke Desa Mandiri Teknologi itu merupakan salah satu rangkaian kegiatan Program Siswa Mengenal Nusantara (SMN) BUMN Hadir Untuk Negeri yang berlangsung di Yogyakarta.
Seperti diketahui, SMN 2019 merupakan rangkaian Program BUMN Hadir Untuk Negeri. Di Yogyakarta, program itu digelar oleh lima BUMN yakni PT PP (Persero) Tbk selaku PIC (Person In Charge) atau penanggung jawab, bersama PT TWC (Persero) PT Bahana (Persero), PT KBI (Persero) dan PT Primissima (Persero) sebagai Co-PIC.
Sebanyak 30 peserta SMN asal Riau mengikuti kegiatan BUMN Hadir Untuk Negeri di Yogyakarta mulai 14 hingga 21 Agustus 2019. Mereka juga didampingi 2 guru berprestasi, 2 guru pendamping difabel, serta seorang perwakilan dari Dinas Pendidikan Provinsi Riau.
Di dusun binaan BUMN PT Kliring Berjangka Indonesia (KBI) bersama Universitas Gadjah Mada (UGM) itu, para siswa diperlihatkan mulai dari tempat instalasi biogas dari kadang sapi terpadu, hingga menyalakan kompor dengan api biogas.
"Sejak dua tahun yang lalu kami mengembangkan teknologi biogas bersama sejumlah BUMN," kata Penanggung Jawab pengembangan Desa Mandiri Teknologi Srimartani, Prof Lilik Sutiarso.
Menurut Lilik, biogas dari kotoran sapi sudah bisa dimanfaatkan masyarakat di Desa Srimartani secara luas yang disalurkan melalui pipa.
Selain biogas, menurut dia, kotoran sapi juga dimanfaatkan sebagai pupuk kompos, sedangkan air kencing sapi juga sulap sebagai pupuk cair.
"Selain itu kotoran ternak dari limbah padat biogas juga masih bisa digunakan untuk pakan ikan lele sehingga ini betul-betul nirlimbah," kata mantan Dekan Fakultas Teknologi Pertanian UGM ini.
Salah satu peserta SMN Riau Deni Fernando mengaku awalnya tidak percaya kotoran sapi bisa diubah menjadi biogas untuk kebutuhan memasak masyarakat. Akan tetapi setelah diperlihatkan api kompor yang berasal dari biogas, ia menyadari bahwa dengan sentuhan ilmu pengetahuan dan teknologi kotoran sapi memiliki manfaat luar biasa bagi masyarakat.
Ia berharap kelak dapat mengembangkan hal serupa di Riau. Selain untuk membantu masyarakat kurang mampu, hampir di setiap kabupaten di Riau ada peternakan sapi.
"Ini pertama kali saya melihat langsung pengolahan biogas dari kotoran sapi. Ternyata apinya juga bagus tidak kalah dengan elpiji," kata siswa SMKN 2 Teluk Kuantan, Riau ini.
Kunjungan ke Desa Mandiri Teknologi itu merupakan salah satu rangkaian kegiatan Program Siswa Mengenal Nusantara (SMN) BUMN Hadir Untuk Negeri yang berlangsung di Yogyakarta.
Seperti diketahui, SMN 2019 merupakan rangkaian Program BUMN Hadir Untuk Negeri. Di Yogyakarta, program itu digelar oleh lima BUMN yakni PT PP (Persero) Tbk selaku PIC (Person In Charge) atau penanggung jawab, bersama PT TWC (Persero) PT Bahana (Persero), PT KBI (Persero) dan PT Primissima (Persero) sebagai Co-PIC.
Sebanyak 30 peserta SMN asal Riau mengikuti kegiatan BUMN Hadir Untuk Negeri di Yogyakarta mulai 14 hingga 21 Agustus 2019. Mereka juga didampingi 2 guru berprestasi, 2 guru pendamping difabel, serta seorang perwakilan dari Dinas Pendidikan Provinsi Riau.