Satgas mengaktifkan pos pemeriksaan awasi ketat pergerakan Natal-Tahun Baru

id Satgas, Natal-Tahun Baru, Posko Ceck Point', pandemi COVID-19

Satgas mengaktifkan pos pemeriksaan awasi ketat pergerakan Natal-Tahun Baru

Kondisi Posko Pemeriksaan PSBB di Kelurahan Tanah Tinggi yang kosong dan tidak dijaga petugas, Senin (20/7/2020). (ANTARA/Livia Kristianti).

Jakarta (ANTARA) - Kepala Bidang Penanganan Kesehatan Satgas COVID-19 Alexander Ginting mengatakan pergerakan masyarakat di jalur darat saat Natal dan Tahun Baru dilakukan melalui mekanisme pengawasan dan pengendalian ketat oleh petugas posko pemeriksaan (check point) .

"Kita menerapkan pengawasan dan pengendalian tinggi. Akan ada posko check point, ada Satpol PP, TNI dan Polri. Sifatnya pengawasan dan pengendalian, tidak ada penutupan jalan (sekat)," kata Alexander Ginting saat dikonfirmasi Antara di Jakarta, Selasa.

Menurut Alexander,  posko pemeriksaan akan didirikan di setiap perlintasan wilayah yang menjadi destinasi wisata, perbatasan ibukota provinsi, maupun daerah tujuan pelaku perjalanan darat yang berpotensi menimbulkan kerumunan.

Ia mengatakan pengawasan dilakukan petugas terhadap pergerakan masyarakat, khususnya pada tingkat kepatuhan pada protokol kesehatan sesuai Surat Edaran Satgas Penanganan COVID-19 Nomor 24 Tahun 2021 yang mengatur aktivitas periode Natal dan Tahun Baru untuk perjalanan dalam negeri.

Ketentuan itu mewajibkan seluruh pelaku perjalanan domestik baik darat, laut maupun udara dapat menunjukan sertifikat vaksinasi COVID-19 minimal dosis pertama serta hasil tes negatif PCR 3x24 jam atau antigen 1x24 jam.

"Kecuali sopir logistik pengangkut barang esensial. PCR yang berlaku 14x24 jam dan antigen 3x24 jam sebab untuk mengantar barang mereka bisa 24 jam di jalan," katanya.



Terhadap pelaku perjalanan yang dicurigai melanggar ketentuan tersebut, kata Alexander, petugas posko akan memberhentikan kendaraan untuk diperiksa kelengkapan persyaratan perjalanan.

"Kalau ada yang tidak sesuai, kita pinggirkan kendaraan. Kalau belum vaksin, dicari tempat vaksinasi paling dekat. Kalau Inmendagri bilang vaksinasi terus dikejar, walau libur panjang vaksinator tidak libur," ujarnya.

Petugas posko juga akan mengecek aplikasi PeduliLindungi pelaku perjalanan berdasarkan indikator warna. "Untuk yang merah atau belum vaksin, divaksin di lokasi terdekat, kecuali ada permasalahan kesehatan yang tidak memungkinkan dia divaksin," katanya.

Kalau indikator PeduliLindungi menunjukan warna hitam, kata Alexander, petugas langsung melakukan karantina di fasilitas yang tersedia di posko pemeriksaan

"Bagi yang terinfeksi jangan coba terobos pos check point, apalagi sekarang ada varian Delta. Kalau Omicron belum ada," katanya.
 
Pewarta :
Editor: Bambang Sutopo Hadi
COPYRIGHT © ANTARA 2024