Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko menjelaskan kondisi riset di Indonesia bermasalah, sehingga dayanya tidak tumbuh.
"Pada saat almarhum Pak Habibie masih hidup pun, memang ada sesuatu yang wrong di manajemen riset kita sehingga kita tidak beranjak ke mana-mana, daya riset kita tidak tumbuh," kata Laksana Tri Handoko dalam acara Dialog Pemred Bersama Kepala BRIN dengan tema "Solusi Fundamental Penguatan Riset dan Inovasi" yang diikuti secara daring di Jakarta, Selasa malam.
Pihaknya pun membandingkan pada tahun 1970-an, Malaysia dan Thailand banyak belajar mengenai riset kepada Indonesia. Namun, saat ini justru Indonesia yang belajar kepada dua negara tersebut.
"Kita bandingkan saja dengan Malaysia dan Thailand. Pada tahun 70-an dia (Malaysia, Thailand) banyak belajar ke kita, kemudian sekarang, kita ke sana, bahkan dosen kita ya, bukan hanya di kampus yang kecil-kecil, dosen UI, dosen ITB banyak yang ambil S2, S3 di Malaysia. Para menteri juga banyak yang kuliah di sana. Jadi sesuatu yang kita sadari bahwa kita ini ada something wrong," katanya.
Pihaknya pun mengungkapkan masalah riset di Indonesia, diantaranya riset di Indonesia yang didominansi pemerintah.
"Riset kita itu 80 persen pemerintah, 20 persen non-pemerintah. Padahal riset itu tidak boleh dominan pemerintah," katanya.
Handoko menambahkan riset yang dilakukan pemerintah pun hanya riset berskala kecil yang banyak tersebar di berbagai kementerian/ lembaga.
"Sudah dominan, diecer-ecer, kalau istilah Pak Jokowi, ke-74 K/L (kementerian/ lembaga) kita itu kecil-kecil," katanya.
Masalah yang kedua, yakni masih sedikitnya lembaga riset swasta dan SDM periset.
"Lembaga riset harus banyak, periset harus banyak. Lembaga riset pemerintah itu harusnya sedikit saja, satu, dua aja. Yang banyak itu harusnya non-pemerintah, kalau standar UNESCO 80 persen itu non-pemerintah, pemerintah riset itu yang tidak laku saja," katanya.
Terkait hal ini, pihaknya pun meminta kepada pemerintah untuk mengurangi lembaga risetnya serta mendorong agar lebih banyak periset dan lembaga riset swasta.
Berita Lainnya
Paslon Nomor 3 Pilkada Kulon Progo NKRI wujudkan Tri Sakti Bung Karno
Senin, 23 September 2024 17:00 Wib
KPU Jateng tetapkan pasangan Andika-Hendi dan Luthfi-Yasin pada Pilkada 2024
Minggu, 22 September 2024 19:52 Wib
Presiden tunjuk Muhadjir Effendy sebagai Plt Mensos
Jumat, 6 September 2024 11:42 Wib
Jokowi setujui pengunduran diri Risma dari jabatan Mensos
Jumat, 6 September 2024 11:00 Wib
Presiden: Pramono Anung belum sampaikan keinginan mundur dari Seskab
Sabtu, 31 Agustus 2024 17:13 Wib
Presiden Jokowi sarankan lebih baik Risma undur diri sebagai Mensos
Sabtu, 31 Agustus 2024 7:18 Wib
Pramono Anung belum mengajukan cuti sebagai Seskab ke Presiden Jokowi
Jumat, 30 Agustus 2024 18:49 Wib
Maju Pilkada Jatim 2024, Risma belum undur diri sebagai Mensos
Jumat, 30 Agustus 2024 18:43 Wib