Dinkes Gunung Kidul belum memastikan varian COVID-19 di Playen

id Klaster keluar,COVID-19,Dinkes Gunung Kidul,Gunung Kidul

Dinkes Gunung Kidul belum memastikan varian COVID-19 di Playen

Kepala Dinas Kesehatan Gunung Kidul Dewi Irawaty. (ANTARA/Sutarmi)

Gunung Kidul (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta belum dapat memastikan varian COVID-19 yang menyebabkan lima warga di Kecamatan Playen terkonfirmasi COVID-19.

Kepala Dinas Kesehatan Gunung Kidul Dewi Irawaty di Gunung Kidul, Senin, mengatakan hari ini ada penambahan dua kasus terkonfirmasi positif COVID-19, sehingga kasus COVID-19 aktif di wilayah ini sebanyak enam kasus.

"Dari enam kasus aktif ini, lima pasien merupakan satu keluarga di Kecamatan Playen, dan satu orang dari Kecamatan Ponjong. Namun, kami belum dapat memastikan jenis varian COVID-1-nya, karena hasil laboratorium belum keluar," kata Dewi.
 

Ia mengatakan kasus ini berawal dari salah satu warga Kecamatan Playen terkonfirmasi COVID-19 setelah melakukan perjalanan dari luar daerah.

Kemudian, petugas kesehatan Puskesmas Playen melakukan pelacakan kepada keluarga yang memiliki kontak erat dengan pelaku perjalanan. Pada Minggu (16/1), ada dua anggota keluarga yang positif COVID-19, dan hari ini bertambah dua kasus. Sehingga, total ada lima anggota keluarga yang terkonfirmasi COVID-19.

Dinkes Gunung Kidul terus melakukan pelacakan terhadap kontak erat guna mencegah kasus ini meluas. "Dari lima anggota keluarga yang terkonfirmasi COVID-19, tiga diantaranya dirawat di RSUD Wonosari," katanya.

Dewi berharap masyarakat tetap mengedepankan protokol kesehatan (prokes) saat beraktivitas, termasuk mewaspadai tamu dari luar, meski situasi pandemi COVID-19 masih melandai.

"Perlu waspada dan hati-hati terhadap anggota keluarga atau tetangga yang melakukan perjalanan ke luar daerah," katanya.
 

Sementara itu, Bupati Gunung Kidul Sunaryanta meminta masyarakat tetap taat protokol kesehatan saat beraktivitas. Ia menilai, dengan kepatuhan tersebut, roda ekonomi bisa segera pulih.

"Kami tetap siaga meski sempat merasakan nol kasus baru maupun kasus aktif, khususnya dalam penanganan COVID-19. Kami juga melakukan percepatan vaksinasi untuk mencegah varian Omicron masuk ke Gunung Kidul," kata Sunaryanta.