Boris Johnson mengundurkan diri dari jabatan PM Inggris
Jakarta (ANTARA) - Boris Johnson, Kamis (7/7), menyatakan mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Perdana Menteri Inggris, sejalan dengan seruan dari para menteri dan anggota parlemen di Partai Konservatif.
"Proses pemilihan pemimpin baru harus dimulai sekarang," kata Johnson di pintu Downing Street Nomor 10.
Ia pun sudah menunjuk kabinet untuk menjalankan tugas hingga pemimpin baru menjabat.
Sebelumnya Johnson bersikeras untuk tetap memegang kekuasaan meskipun ada empat orang menteri papan atas yang mengundurkan diri.
Seruan untuk mengundurkan diri juga disampaikan oleh jaksa agung karena ia pun menginginkan jabatan sebagai Perdana Menteri Inggris.
Dalam waktu kurang dari 48 jam, lebih dari 50 orang menteri memilih mengundurkan diri sembari menyebut jika Johnson tidak layak memimpin karena dilanda sejumlah skandal.
Di sisi lain, puluhan politisi di Partai Konservatif pun terang-terangan melakukan pemberontakan.
Sekretaris Irlandia Utara Brandon Lewis menjadi menteri di kabinet terbaru yang mengundurkan diri pada Kamis (7/7) setelah sebelumnya menteri keuangan, kesehatan, dan negara bagian Wales juga melakukan langkah yang sama.
Sumber: Reuters
"Proses pemilihan pemimpin baru harus dimulai sekarang," kata Johnson di pintu Downing Street Nomor 10.
Ia pun sudah menunjuk kabinet untuk menjalankan tugas hingga pemimpin baru menjabat.
Sebelumnya Johnson bersikeras untuk tetap memegang kekuasaan meskipun ada empat orang menteri papan atas yang mengundurkan diri.
Seruan untuk mengundurkan diri juga disampaikan oleh jaksa agung karena ia pun menginginkan jabatan sebagai Perdana Menteri Inggris.
Dalam waktu kurang dari 48 jam, lebih dari 50 orang menteri memilih mengundurkan diri sembari menyebut jika Johnson tidak layak memimpin karena dilanda sejumlah skandal.
Di sisi lain, puluhan politisi di Partai Konservatif pun terang-terangan melakukan pemberontakan.
Sekretaris Irlandia Utara Brandon Lewis menjadi menteri di kabinet terbaru yang mengundurkan diri pada Kamis (7/7) setelah sebelumnya menteri keuangan, kesehatan, dan negara bagian Wales juga melakukan langkah yang sama.
Sumber: Reuters