Disdik Gunungkidul : 15 SD berpotensi digabung karena kurang murid

id Gunungkidul ,Sekolah digabung ,Disdik Gunungkidul

Disdik Gunungkidul : 15 SD berpotensi digabung karena kurang murid

Taman kanak-kanak di Gunungkidul melepaskan siswa untuk melanjutkan ke sekolah dasar. (ANTARA/HO-Instagram disdik_gk)

Gunungkidul (ANTARA) - Dinas Pendidikan Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat ada 15 sekolah dasar yang berpotensi digabung karena kekurangan murid setiap penerimaan siswa baru.

Kepala Bidang SD pada Dinas Pendidikan Gunungkidul Taufik Aminunddin di Gunungkidul, Selasa mengatakan dari 15 sekolah dasar yang berpotensi digabung itu, hingga Juli ini baru SD Negeri Candirejo 2 di Kalurahan Candirejo yang siswanya digabungkan dengan sekolah lain.

"Adapun penggabungan dilaksanakan di awal Februari lalu, sedangkan 14 sekolah lainnya belum bisa terlaksana karena harus disosialisasikan kepada sekolah, komite dan tokoh masyarakat,” katanya.

Ia mengatakan disdik masih melakukan kajian terhadap sekolah-sekolah yang berpotensi digabung karena kekurangan siswa, khusus 14 SD yang belum digabung. Ia berpendapat, meski ada kekurangan murid tak lantas bisa langsung digabung.

"Kami lihat dulu. Misal di kawasan itu ada sekolah lain atau tidak. Yang jelas, apabila dalam tiga tahun jumlah murid kurang dari 60 siswa, maka masuk kajian untuk digabung,” katanya.

Mantan Guru SD Negeri Candirejo 2 Pramesti Utami mengatakan dirinya sudah dipindah mengajar di SD Negeri Bulurejo 2 di Kapanewon Semin, setelah sekolah lama digabung dengan sekolah lainnya.

"Dulu saya memang mengajar di SD Negeri Candirejo 2, tapi setelah digabungkan pada Februari lalu, maka pindah ke sekolah lain,” katanya.

Menurut dia, penggabungan dilakukan karena jumlah murid yang tidak memenuhi standar penyelenggaraan belajar mengajar. Sebelum ditutup, total siswa dari kelas satu hingga enam berjumlah 25 anak.

"Idealnya satu rombongan belajar dalam satu kelas ada 20 anak, tapi itu tidak bisa terpenuhi,” katanya.
Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024