Program BIAN Kota Yogyakarta sasar 144 balita

id BIAN 2022, Yogyakarta, imunisasi dasar

Program BIAN Kota Yogyakarta sasar 144 balita

Kepala Seksi Pencegahan Pengendalian Penyakit Menular dan Imunisasi Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Endang Sri Rahayu. (ANTARA/Eka AR)

Yogyakarta (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta mencatat sebanyak 144 anak berusia di bawah lima tahun (balita) di kota itu menjadi sasaran program Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) tahap II yang mulai digelar pada bulan ini.

"Jumlahnya memang tidak banyak, karena hanya bersifat melengkapi status imunisasi dasar atau lanjutan bagi anak yang belum menerima vaksin sesuai usia," kata Kepala Seksi Pengendalian Penyakit Menular dan Imunisasi Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Endang Sri Rahayu di Yogyakarta, Kamis.

Menurut dia, pelaksanaan imunisasi dalam program BIAN dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan atau Puskesmas dan di beberapa Puskesmas dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan imunisasi rutin.



Jenis vaksin yang diberikan ke balita sasaran, lanjut Endang, berbeda-beda disesuaikan dengan kekurangan vaksin yang belum diberikan kepada anak sesuai usia.

"Bisa vaksinasi IPV, DPT-HB-Hib atau campak-rubella. Jadi, tergantung kekurangan vaksin yang belum diterima anak usia 12-59 bulan," katanya.

Endang mengatakan masyarakat di Kota Yogyakarta memiliki kesadaran yang cukup tinggi untuk mengakses vaksinasi meskipun di masa pandemi COVID-19 yang berlangsung selama dua tahun terakhir.

"Sasaran vaksinasi BIAN tidak terlalu banyak, karena masyarakat menyadari pentingnya vaksinasi untuk membangun kekebalan tubuh balita terhadap berbagai penyakit," katanya.



Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, rata-rata capaian imunisasi dasar dan lanjutan di Kota Yogyakarta cukup tinggi, yakni 96,58 persen.

Kementerian Kesehatan menyelenggarakan BIAN dalam dua tahap. Tahap pertama dilakukan di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua, sedangkan tahap kedua di Jawa dan Bali.

BIAN menjadi salah satu strategi yang dilakukan pemerintah, karena terjadi penurunan cakupan imunisasi dasar lengkap atau lanjutan bagi anak di bawah dua tahun dalam lima tahun terakhir, sehingga tidak tercapai kekebalan kelompok.
Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024