Pendaftar panwaslu di Yogyakarta naik signifikan

id bawaslu yogyakarta,panwaslu kecamatan,seleksi panwaslu,panwaslu yogyakarta

Pendaftar panwaslu di Yogyakarta naik signifikan

Ilustrasi - Petugas melayani pendaftaran calon anggota panwaslu kecamatan di Kantor Bawaslu Kabupaten Tangerang. (ANTARA/Azmi Samsul Maarif)

Yogyakarta (ANTARA) - Badan Pengawas Pemilihan Umum Kota Yogyakarta mencatat antusiasme masyarakat cukup tinggi untuk berperan aktif pada pesta demokrasi 2024 yang terlihat dari kenaikan jumlah pendaftar calon anggota panitia pengawas pemilu kecamatan dibanding saat pendaftaran untuk Pemilu 2019.

"Kenaikannya cukup tinggi, sekitar 100 orang dibanding pendaftaran pada 2017 untuk Pemilu 2019," kata Koordinator Divisi Pengawasan, Humas dan Hubungan Antarlembaga Bawaslu Kota Yogyakarta Noor Harsya Aryo Samudro di Yogyakarta, Rabu.

Hingga batas akhir penutupan pendaftaran pada Selasa (27/9), Bawaslu Kota Yogyakarta menerima sebanyak 260 orang pendaftar calon anggota panitia pengawas pemilu (panwaslu) kecamatan, terdiri atas 173 orang laki-laki dan 87 orang perempuan.

Baca juga: Bawaslu DIY mengajak masyarakat awasi netralitas ASN di medsos

Jumlah pendaftar perempuan itu juga sudah memenuhi ketentuan minimal afirmasi 30 persen atau minimal dua orang pendaftar di setiap kecamatan.

"Antusiasme perempuan untuk mendaftar panwaslu kecamatan juga tinggi. Ini loncatan luar biasa untuk perempuan di Yogyakarta," katanya.

Meskipun demikian, dari total pendaftar yang sudah menyampaikan berkas persyaratan, terdapat tujuh nama yang masuk Sistem Informasi Partai Politik (Sipol) KPU karena terdata sebagai anggota parpol. Sesuai aturan pendaftaran, syarat calon anggota panwaslu adalah dilarang menjadi anggota parpol.

Noor Harsya mengatakan ketujuh orang pendaftar tersebut sudah menyatakan tidak masuk sebagai anggota parpol dan melapor ke Komisi Pemilihan Umum Kota Yogyakarta untuk mendapat surat keterangan.

"Kami akan tetap memproses pendaftaran yang sudah diajukan untuk pemeriksaan berkas bersama berkas dari pendaftar lain. Pemeriksaan berkas dilakukan hingga akhir September," katanya.

Dari 260 pendaftar, Bawaslu Kota Yogyakarta mencatat sekitar 80 persen di antaranya adalah warga yang pernah terlibat aktif dalam pemilu sebelumnya, baik sebagai panwascam, panitia pemilihan kecamatan (PPK) maupun panitia pemungutan suara (PPS).

Bawaslu akan menjaring sebanyak 42 orang calon anggota panwaslu yang bertugas pada 14 kecamatan (masing-masing kecamatan ada tiga orang) di Kota Yogyakarta.

“Tidak ada batasan berapa kali boleh menjadi panwaslu makanya banyak yang mendaftar. Bahkan, banyak pula yang sudah berusia di atas 60 tahun,” tambah Noor Harsya.

Pendaftar yang dinyatakan lolos seleksi administrasi berhak mengikuti ujian tulis dengan sistem computer assisted test (CAT) dan peserta yang lolos akan mengikuti tes wawancara.

"Seluruh tes dilakukan secara transparan dan adil. Kami tetap berharap afirmasi perempuan tetap terwujud hingga pelantikan panwaslu," katanya.

Berkaca pada pemilu sebelumnya, afirmasi perempuan sebagai anggota panwaslu kecamatan di Kota Yogyakarta sudah cukup tinggi dan hampir di setiap kecamatan memiliki setidaknya satu anggota panwascam perempuan.

"Bahkan, ada beberapa kecamatan seperti Gondokusuman dan Kraton dengan dua perempuan sebagai panwascam," katanya.

Bawaslu juga akan meminta tanggapan dari masyarakat terhadap calon anggota panwaslu kecamatan yang lolos seleksi sebagai bagian dari transparansi proses pengawasan pemilu.

Sesuai jadwal, sebanyak 42 orang calon anggota panwaslu kecamatan terpilih akan dilantik akhir Oktober dan mulai bekerja pada November hingga Januari 2025.

Baca juga: Bawaslu Yogyakarta upayakan keterwakilan perempuan dalam panwascam
Pewarta :
Editor: Mahmudah
COPYRIGHT © ANTARA 2024