"Landmark" Objek Wisata Lembah Harau harus perhatikan orisinalitas

id Landmark lembah harau, harau, geopark harau

"Landmark" Objek Wisata Lembah Harau harus perhatikan orisinalitas

Tangkapan layar rencana pembangunan "landmark" Lembah Harau Kabupaten Limapuluh Kota, Sumbar. (ANTARA/Miko Elfisha)

Padang (ANTARA) - Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi meminta pembangunan "landmark" di objek wisata Lembah Harau Kabupaten Limapuluh Kota oleh BKSDA setempat mengedepankan orisinalitas karena kawasan itu masuk taman geologi.

"Rencana yang bertujuan untuk memperindah Lembah Harau tentu tentu kita apresiasi. Namun karena kawasan ini masuk geopark (taman geologi), ada hal-hal yang perlu diperhatikan salah satunya menjaga keaslian atau orisinalitasnya," katanya di Padang, Jumat (4/11).

Ia menyebut akan mempelajari rencana yang akan dilaksanakan oleh BKSDA Sumbar tersebut dan mengomunikasikan dengan pihak terkait.

"Perlu dikaji karena yang penting sekali adalah menjaga keorisinilannya. Jangan sampai ada yang rusak," katanya.

Rencana pembangunan "landmark" kawasan wisata Lembah Harau oleh BKSDA menuai polemik karena dinilai akan merusak orisinalitas tebing yang menjadi daya tarik tempat itu. "Landmark" yang akan dibuat itu menempel di sisi tebing dengan tinggi huruf empat meter (dua tulisan) dan panjang lebih dari 45 meter.

Kepala BKSDA Sumbar Ardi Andono mengatakan wacana pembangunan "landmark" itu sudah diperhitungkan secara matang dan sudah mengantongi izin dari niniak mamak hingga wali nagari kawasan tersebut.