Padang (ANTARA) - Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi meminta pembangunan "landmark" di objek wisata Lembah Harau Kabupaten Limapuluh Kota oleh BKSDA setempat mengedepankan orisinalitas karena kawasan itu masuk taman geologi.
"Rencana yang bertujuan untuk memperindah Lembah Harau tentu tentu kita apresiasi. Namun karena kawasan ini masuk geopark (taman geologi), ada hal-hal yang perlu diperhatikan salah satunya menjaga keaslian atau orisinalitasnya," katanya di Padang, Jumat (4/11).
Ia menyebut akan mempelajari rencana yang akan dilaksanakan oleh BKSDA Sumbar tersebut dan mengomunikasikan dengan pihak terkait.
"Perlu dikaji karena yang penting sekali adalah menjaga keorisinilannya. Jangan sampai ada yang rusak," katanya.
Rencana pembangunan "landmark" kawasan wisata Lembah Harau oleh BKSDA menuai polemik karena dinilai akan merusak orisinalitas tebing yang menjadi daya tarik tempat itu. "Landmark" yang akan dibuat itu menempel di sisi tebing dengan tinggi huruf empat meter (dua tulisan) dan panjang lebih dari 45 meter.
Kepala BKSDA Sumbar Ardi Andono mengatakan wacana pembangunan "landmark" itu sudah diperhitungkan secara matang dan sudah mengantongi izin dari niniak mamak hingga wali nagari kawasan tersebut.
Berita Lainnya
Presiden Jokowi membagikan momen momong cucu di media sosial
Minggu, 11 Februari 2024 14:02 Wib
Ada lima destinasi wisata favorit jadi daya tarik wisatawan
Jumat, 2 Desember 2022 19:53 Wib
Siswa SMP ditusuk kakak kelas hingga tewas
Kamis, 4 Agustus 2022 4:22 Wib
Axel Witsel dan Emre Can absen pada laga perdana lanjutan Liga Jerman
Rabu, 13 Mei 2020 1:52 Wib
McKennie lega laga derby lembah Ruhr ditangguhkan ketimbang tanpa penonton
Rabu, 25 Maret 2020 11:05 Wib
Forkom Deswita meminta pengelola cari alternatif pengganti susur sungai
Sabtu, 29 Februari 2020 9:00 Wib
Pedagang pasar Solo gelar syukuran kelahiran cucu Presiden Jokowi
Sabtu, 16 November 2019 11:35 Wib
Putri Gibran diberi nama La Lembah Manah
Jumat, 15 November 2019 22:36 Wib