Yogyakarta (ANTARA) - Pasar Giwangan ditetapkan sebagai pusat pengelolaan sampah organik dan anorganik yang dihasilkan dari seluruh pasar tradisional di Kota Yogyakarta sebelum dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir Piyungan.
"Kondisi pusat pengelolaan sampah di Pasar Giwangan ini cukup baik, sudah memenuhi harapan. Sudah dilakukan pemilahan dan pengelolaan sampah organik maupun anorganik," kata Sekretaris Daerah Kota Yogyakarta Aman Yuriadijaya di Yogyakarta, Rabu.
Menurut Aman, volume sampah yang dihasilkan 29 pasar tradisional di Kota Yogyakarta cukup besar sehingga perlu dikelola dengan baik agar tidak semua sampah harus dibuang ke TPA Piyungan.
"Setiap pasar memiliki kontribusi untuk mengurangi volume sampah. Caranya dengan pemilahan anorganik dan organik sejak dari sumbernya," kata dia.
Baca juga: Wayang uwuh penyelamat lingkungan dari Yogyakarta
Aman menambahkan, gerakan nol sampah anorganik yang digaungkan sejak awal Januari 2023 perlu didukung oleh semua pihak, baik masyarakat, pelaku usaha, maupun pedagang pasar tradisional.
Gerakan tersebut dilatarbelakangi kondisi TPA Piyungan yang sudah melebihi kapasitas dan diperkirakan tidak mampu lagi beroperasi pada akhir 2023.
"Dengan pengurangan volume sampah yang dibuang ke TPA Piyungan melalui gerakan nol sampah anorganik, kami berharap usia teknis TPA bisa diperpanjang hingga akhir 2024," katanya.
Berdasarkan data Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta, sampah dari 29 pasar tradisional menyumbang sekitar 10 persen dari total volume sampah yang dibuang ke TPA Piyungan setiap hari atau 26-30 ton dari total 260 ton sampah.
Baca juga: Seluruh RW di Yogyakarta ditargetkan miliki bank sampah
"Volume sampah cukup banyak. Melalui gerakan ini, kami berharap bisa menurunkan tujuh ton sampah per bulan," katanya.
Keberadaan pusat pengelolaan sampah di Pasar Giwangan, lanjut Ambar, akan memudahkan pemantauan volume sampah yang dihasilkan dan jumlah pengurangan sampah yang tercapai.
"Kami juga akan membuat semacam kantor manajemen pengelolaan sampah di Pasar Giwangan untuk pencatatan dan administrasi sampah," katanya.
Saat ini, pengelolaan dan pemilahan sampah di pasar didukung oleh 20 bank sampah dan di setiap lorong pasar sudah disediakan tempat sampah sesuai jenis sampah untuk memudahkan proses pemilahan baik oleh pedagang maupun konsumen di pasar tradisional.
"Untuk gerakan nol sampah anorganik, pemilahan diupayakan dilakukan lebih maksimal untuk memisahkan sampah residu dan sampah yang bisa didaur ulang," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pasar Giwangan jadi pusat pengelolaan sampah pasar di Yogyakarta
Berita Lainnya
DLH Sleman mempercepat pembangunan akses truk sampah ke TPST Sendangsari
Jumat, 19 April 2024 14:00 Wib
TPST Sendangsari Sleman mulai olah sampah jadi RDF
Kamis, 18 April 2024 16:28 Wib
DLH Gunungkidul mengerahkan 48 armada angkut sampah saat Lebaran
Rabu, 17 April 2024 7:42 Wib
Liverpool dibekuk Crystal Palace bak "sampah"
Senin, 15 April 2024 5:47 Wib
Pemkab Gunungkidul mengeluarkan edaran Gerakan Idul Fitri Tanpa Sampah
Kamis, 4 April 2024 19:16 Wib
Dispar Sleman mewajibkan pelaku usaha wisata kelola sampah dan limbah
Kamis, 4 April 2024 13:26 Wib
DLH Gunungkidul mengoptimalkan dua TPS 3R antisipasi penumpukan sampah
Kamis, 4 April 2024 12:37 Wib
Petugas kebersihan merupakan garda terdepan wujudkan Bantul Bersih Sampah
Selasa, 2 April 2024 21:06 Wib