Pembakaran Alquran bukan kebebasan berpendapat, tegas Turki

id turki,swedia,al quran,pembakaran,demonstrasi,NATO

Pembakaran Alquran bukan kebebasan berpendapat, tegas Turki

Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu berjalan menuju tempat Pertemuan Menteri Luar Negeri (FMM) G20 di Nusa Dua, Bali, Jumat (8/7/2022). ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana/rwa.

Ankara (ANTARA) - Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu mengecam pemerintah Swedia yang mengizinkan pembakaran Al Quran secara sengaja dan mengatakan rasisme serta kejahatan kebencian tidak bisa dikategorikan sebagai kebebasan dalam berpendapat

“Meskipun dengan segala peringatan, izin tersebut diberikan kepada orang ini. Tidak ada yang bisa menyebutnya sebagai kebebasan berekspresi dan berpendapat,” ujar Mevlut Cavusoglu kepada media di Antalya, Sabtu.

Pernyataan Cavusoglu muncul setelah Rasmus Paludan, pemimpin partai sayap kanan Denmark Stam Kurs (Garis Keras), mendapat izin untuk membakar Al Quran pada Sabtu di depan Kedutaan Besar Turki di Stockholm.

“Hari ini, mereka tidak diizinkan membakar buku lain, tapi ketika Al Quran, kitab suci umat Islam, dan bermusuhan dengan Islam, mereka segera menyebutnya kebebasan berekspresi dan berpendapat, kata dia.

Cavusoglu menjelaskan bahwa menurut Undang-Undang Swedia, keputusan Dewan Eropa, dan keputusan Pengadilan Hak Asasi Manusia (HAM) Eropa, kejahatan kebencian dan rasisme bukanlah kebebasan berekspresi dan berpendapat.

Aksi "keji" itu kabarnya direncanakan berlangsung sekitar pukul 16.00-17.00 waktu Turki (20.00-21.00 WIB), menurut Cavusoglu dan menambahkan bahwa ia berharap pihak berwenang Swedia akan mengambil langkah-langkah untuk mencegah hal itu terjadi.

“Karena hal tersebut dapat menimbulkan kemarahan di seluruh dunia dengan cara yang sama. Kemarahan itu akan menjadi tindakan yang keji, rasis, dan penuh kebencian,” kata dia

Menteri Luar Negeri Swedia Tobias Billstrom mengatakan bahwa ia khawatir demonstrasi tersebut meningkatkan resiko penundaan pengesahan Turki atas permohonan Swedia menjadi anggota NATO.

Namun, dia menambahkan bahwa "sangat tidak pantas" baginya untuk menyerukan seseorang agar tidak diizinkan melakukan demonstrasi.

Sebagai tanggapan atas izin Swedia. Ankara telah menolak kunjungan Menteri Pertahanan Swedia Pal Johnson.

Kementerian Luar Negeri Turki memanggil Duta Besar Swedia untuk Ankara Staffan Herrstrom. Turki “mengutuk keras tindakan provokatif ini, yang jelas merupakan kejahatan kebencian.”

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menlu Turki sebut membakar Al Quran bukan kebebasan berpendapat
Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024