DPKH Gunungkidul mengimbau peternak jaga kebersihan kandang antisipasi LSD

id Gunungkidul ,LSD,DPKH Gunungkidul

DPKH Gunungkidul mengimbau peternak jaga kebersihan kandang antisipasi LSD

Petugas melakukan pengawasan terhadap lalu lintas ternak di pasar hewan di Gunungkidul. (ANTARA/HO-Instagram dpkh_gunungkidul)

Gunungkidul (ANTARA) - Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengimbau peternak untuk menjaga kebersihan kandang untuk mengantisipasi penyebaran penyakit Lumpy Skin Disease.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Gunungkidul Wibawanti Wulandari di Gunungkidul, Kamis, mengatakan akhir-akhir ini kasus Lumpy Skin Disease (LSD) di Gunungkidul mengalami kenaikan.

"Hingga hari ini, kami mencatat ada 302 kasus LSD, tiga di antaranya mati, kebanyakan sapi muda," kata Wibawanti.

Ia mengatakan sebanyak 302 kasus LSD ini tersebar di 14 kapanewon/kecamatan. Sampai saat ini, kapanewon yang masih bebas LSD adalah Saptosari, Paliyan, Tepus, Tanjungsari.

Penyakit LSD berasal dari virus yang bisa menyebar lewat nyamuk hingga lalat. Itu sebabnya, menjaga kebersihan kandang menjadi hal paling penting. 
"Kami minta peternak ekstra hati-hati dalam menjaga kebersihan kandang," katanya.

Wibawanti mengimbau peternak tidak menjual atau membeli sapi dengan gejala LSD. Sapi tersebut disarankan untuk diobati terlebih dahulu hingga benar-benar sehat.

DPKH Gunungkidul juga meningkatkan antisipasi penyebaran LSD di semua pasar hewan. Seluruh hewan yang hendak masuk pasar diperiksa ketat untuk memastikan kesehatannya.

"Kalau ada yang kena LSD, tidak boleh masuk pasar, akan diobati dulu baru dibawa pulang," kata Wibawanti.

Sementara itu, Pengelola Pasar Hewan Siyono Harjo, Playen, Isnaning Suindarti mengatakan penyebaran LSD sudah berdampak pada transaksi jual-beli sapi di Gunungkidul. Penurunannya cukup drastis.

Ia mengatakan aktivitas jual beli hewan ternak, khususnya sapi yang datang ke pasar turun hingga 50 persen dari biasanya. Kondisi serupa juga terjadi pada tingkat pembelian hingga harga sapi.

"Banyak yang khawatir dengan LSD ini karena penyebarannya cepat sehingga peternak dan pedagang tidak melakukan transaksi di pasar," katanya.
Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024