Jelang Ramadhan, masyarakat Gunungkidul diimbau tidak perlu panik stok pangan

id Stok pangan aman,Gunungkidul

Jelang Ramadhan, masyarakat Gunungkidul diimbau tidak perlu panik stok pangan

Wakil Bupati Gunungkidul Heri Susanto melakukan inspeksi mendadak di gudang minyak goreng di Playen. (ANTARA/HO-Humas Pemkab Gunungkidul)

Gunungkidul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengimbau masyarakat tidak panik terkait stok minyak goreng dan bahan pangan menjelang Ramadhan 2023 karena stok aman.

Wakil Bupati Gunungkidul Heri Susanto di Gunungkidul, Selasa, mengatakan hari ini, dirinya bersama Dinas Perdagangan memantau stok minyak goreng dan ketersediaan kebutuhan pangan untuk mengantisipasi meningkatnya kebutuhan dasar menjelang Ramadhan Tahun 2023 atau 1444H.

“Tentunya pemerintah kabupaten mempunyai kewajiban untuk menjaga stabilitas harga, sehingga kami bersama tim ingin melihat lebih dekat stok minyak,” kata Heri Susanto.

Baca juga: Bupati memastikan ketersediaan bahan pangan di Sleman aman

Heri juga mengatakan Gunungkidul diberikan kebijakan oleh pemerintah pusat mendistribusikan minyak kita. Secara kuantitatif jumlahnya mencukupi untuk masyarakat.

“Masyarakat tidak perlu panik apalagi membeli dalam jumlah banyak. Kita pastikan stok mencukupi,” katanya.

Wakil bupati juga memastikan pendistribusian minyak kita akan menyasar pada seluruh pedagang baik pedagang kecil maupun besar. Utamanya di Gunungkidul selama ramadhan akan tercukupi.

“Mekanisme kebutuhan yang harus kita lihat. Tim akan melakukan kontrol. Setiap hari kami akan melakukan pemantauan di lapangan dalam konteks informasi sehingga jika terjadi gejolak inflasi harga pemerintah akan cepat mengatasinya,” katanya.

Sementara Kepala Dinas Perdagangan Gunungkidul Kelik Yuniantoro menambahkan, jumlah stok minyak kita di Gunungkidul saat ini mencapai 60.000 liter atau 500 krat. Jumlah ini akan terus ditingkatkan.

“Rencana ini akan kami didistribusikan di seluruh pasar di Gunungkidul,” katanya.

Dia mengatakan Dinas Perdagangan sudah berkoordinasi dengan pengelola pasar untuk mendata pedagang yang bisa menjual minyak kita. Menurutnya pedagang yang siap menjual minyak kita harus menandatangani pakta integritas.

“Isi pakta integritas pedagang ini harus menjual minyak kita sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi ( HET) sebesar Rp14.000 ke konsumen,” katanya.

Kelik juga tengah mengupayakan, minyak kita juga bisa dinikmati didistribusikan ke toko-toko kecil di seluruh Gunungkidul. Sehingga pedagang toko tidak kulakan di pasar.

“Dengan jumlah ini saya masih merasa kurang. Saya masih pingin memenuhi minyak untuk UMKM karena kebutuhan mereka besar untuk produksi,” katanya.

Setelah melakukan pemantauan di salah satu distributor di wilayah Playen, tim selanjutnya melakukan pemantauan harga di Pasar Argosari, Wonosari.

Baca juga: Pemkot Yogyakarta cek kondisi cadangan beras untuk pastikan kualitas terjaga