Tersangka kasus penelantaran jamaah umrah ditahan Polres Kulon Progo

id Polres Kulon Progo,Kulon Progo,Bandara Internasional Yogyakarta,jamaah umrah

Tersangka kasus penelantaran jamaah umrah ditahan Polres Kulon Progo

Kapolres Kulon Progo AKBP Muharomah Fajarini. (ANTARA/Sutarmi)

Kulon Progo (ANTARA) - Kepolisian Resor Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, menahan satu tersangka kasus penelantaran jamaah umrah di Bandara Internasional Yogyakarta berinisial T warga Kabupaten Bantul.

Kapolres Kulon Progo AKBP Muharomah Fajarini di Kulon Progo, Selasa, mengatakan pada Jumat (17/3), pihaknya mendapatkan informasi bahwa ada 38 calon jamaah umrah yang gagal berangkat menuju ke bandara di Malaysia.

"Selanjutnya, kami melakukan koordinasi dengan Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kulon Progo. Kemudian Kemenag Kulon Progo melaporkan ke Kemenag DIY. Selanjutnya, 38 jamaah yang gagal itu diarahkan untuk beristirahat sementara karena sudah maghrib dan tidak ada penerbangan langsung menuju Malaysia, maka mereka diistirahatkan di penginapan wilayah Temon," kata Fajarini.

Ia mengatakan pihaknya bersama Kemenag Kulon Progo melakukan komunikasi dengan pihak travel yang memberangkatkan jamaah haji. Dari komunikasi tersebut diperoleh fakta bahwa biro umrah ini tidak memberangkatkan jamaah karena dari pengepulnya tidak menyetorkan uang yang diserahkan dari calon jamaah umrah kepada pihak travel.

Baca juga: Jelang Ramadhan, Polres Bantul gencarkan razia minuman keras

Seharusnya, papar dia, uang yang diserahkan dari pengepul sebesar Rp836 juta, namun yang diserahkan ke agen travel hanya Rp659 juta sehingga masih ada kekurangan Rp253 juta.

"Sebesar Rp253 juta ini yang digelapkan pelaku T dengan alasan digunakan untuk kepentingan pribadi. Saat ini, T ditahan di Rutan Polres Kulon Progo," katanya.

Selanjutnya, berdasarkan hasil mediasi dengan pihak travel, Kemenag, dan kepolisian diperoleh kesepakatan bahwa travel akan memberangkatkan 38 calon jamaah umrah ini setelah Lebaran 2023.

Kemudian, pada Senin (20/3), pihak travel memulangkan 38 calon jamaah umrah yang gagal berangkat ke rumah masing-masing di Jawa Tengah.

"Nantinya, mereka diberangkatkan setelah Lebaran 2023 atau bulan syawal," katanya.

Fajarini mengimbau masyarakat yang mendaftarkan diri sebagai calon jamaah umrah di wilayah Kulon Progo agar berkomunikasi langsung dengan pihak travel atau biro jasa umrah.

"Jangan percaya dengan orang yang mengaku perantara. Langsung ditanyakan ke travel atau agen langsung tentang kesiapan agen memberangkatkan umrah," katanya.

Fajarini mengatakan agen yang akan memberangkatkan 38 jamaah umrah ini resmi terdaftar di Kementerian Agama. "Yang nakal adalah pengepul dana umrah, sedangkan calon jamaah umrah sudah menyerahkan uang biaya umrah kepada pengepul. Namun pengepul menggelapkan dana tersebut sebesar Rp253 juta untuk kepentingan pribad," katanyai.

"Kami hanya mengimbau silakan dicek langsung ke biro travel, Jangan percaya kepada pengepul," katanya.