DIY memastikan cadangan beras aman meski harga di pasaran melonjak

id DPKP DIY,cadangan beras DIY,beras Yogyakarta

DIY memastikan cadangan beras aman meski harga di pasaran melonjak

Ilustrasi - Beras yang dijual di pasar. ANTARA/Aditya Pradana Putra.

Yogyakarta (ANTARA) - Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Daerah Istimewa Yogyakarta memastikan cadangan beras di provinsi ini masih mencukupi kebutuhan masyarakat hingga akhir tahun meski terjadi kenaikan harga komoditas itu di pasaran.

Kepala Bidang Ketahanan Pangan DPKP DIY Bambang Dwi Witjaksono di Yogyakarta, Rabu, mengatakan cadangan beras yang dikelola bersama PT Taru Martani selaku badan usaha milik daerah (BUMD) saat ini mencapai 305 ton.

"Volumenya sekarang ada 305 ton dan masing-masing kabupaten kan juga punya cadangan sendiri-sendiri," ujar Bambang.

Pengadaan cadangan beras pemerintah, kata dia, sudah dilakukan pada April 2023 dan diperkirakan kembali berlangsung pada musim panen Oktober-November 2023. "Sampai akhir tahun mudah-mudahan cadangan beras masih bisa terjaga," kata dia.

Untuk membantu menekan harga beras di pasaran yang saat ini telah menyentuh Rp13.000 per kilogram (kg), DPKP DIY menyalurkan cadangan beras tersebut melalui operasi pasar dan pasar murah secara berkala dengan menggandeng distributor.

Selain menekan harga beras, penyaluran pangan tersebut sekaligus berfungsi menjaga kualitas cadangan beras.

"Stok beras harus ada 25 persen, sedangkan 75 persen diputar untuk menjaga kualitas," kata dia.

Dengan langsung menyasar masyarakat atau konsumen, beras medium dijual Rp10.900 per kg sesuai harga eceran tertinggi (HET) bersama komoditas lain seperti telur ayam, bawang merah, hingga minyak goreng.

Operasi pasar atau pasar murah tersebut digelar rata-rata dua hingga tiga kali dalam sebulan di kelurahan atau sejumlah tempat strategis lain bersinergi dengan pemerintah kabupaten/kota.

"Frekuensinya sudah kita rencanakan setahun yang lalu. Tetap sesuai perencanaan," tutur Bambang.

Menghadapi lonjakan harga beras di pasaran, ia meminta masyarakat tidak perlu panik dengan menghindari aksi borong. "Tidak perlu panik karena kenyataannya cadangan beras kita masih cukup. Pedagang juga kami minta mengambil untung secukupnya saja," kata dia.

Menurut Bambang, kemarau panjang akibat dampak El Nino sudah diantisipasi para petani sehingga tidak mempengaruhi volume cadangan beras di DIY.

Kepala Bidang Tanaman Pangan DPKP DIY Andi Nawa Candra menyebut tidak ada laporan lahan pertanian di DIY yang mengalami kekeringan mulai kategori ringan, sedang, berat, maupun puso atau gagal panen.

Sejumlah kabupaten di DIY justru sedang memasuki musim panen mulai dari tanaman padi hingga beragam palawija.

Andi menyebutkan luas panen padi di Kabupaten Sleman, Bantul, dan Kulon Progo masih tercatat mencapai 28.743 hektare selama periode Juni-Juli 2023, sedangkan total sejak Januari 2023 panen padi di DIY mencapai 124.540 hektare.

Pejabat Fungsional Pengawas Perdagangan Muda Dinas Perdagangan (Disperindag) DIY Sabar Santoso menuturkan berdasarkan pantauan di empat pasar di Kota Yogyakarta pada 13 September 2023, harga beras medium untuk IR I rata-rata masih mencapai Rp13.525 per kg, untuk IR II rata-rata Rp12.875 per kg, sedangkan beras premium mencapai Rp14.550 per kg.


 
Pewarta :
Editor: Bambang Sutopo Hadi
COPYRIGHT © ANTARA 2024