Jokowi minta masalah Rempang diselesaikan kekeluargaan
Jakarta (ANTARA) - Setelah melakukan rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Senin pagi, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia menyatakan telah mendapatkan arahan untuk menyelesaikan permasalahan di Pulau Rempang, Kepulauan Riau secara kekeluargaan dan lembut.
"Kami telah mendapatkan arahan bahwa proses penyelesaian masalah Rempang harus dilakukan dengan cara yang baik, cara yang kekeluargaan, harus yang lembut," kata Bahlil dalam jumpa pers, di Gedung Kementerian Investasi/BKPM, kawasan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Senin.
Selain itu, kata Bahlil, Presiden juga menginstruksikan untuk memperhatikan aspirasi dari masyarakat Rempang yang terdampak proyek investasi serta memenuhi hak-hak mereka.
"Bapak Presiden menitikberatkan bahwa kepentingan rakyat kita yang harus kita pikirkan dan dahulukan dalam kerangka, aturan, dan proses secara kekeluargaan," ujar Bahlil.
Bahlil menjelaskan, pada minggu lalu telah mengunjungi Pulau Rempang dan melakukan dialog secara langsung dengan tokoh masyarakat setempat.
Dari hasil dialog tersebut, kata Bahlil, pihaknya menyetujui sejumlah permintaan masyarakat Pulau Rempang.
Pertama, warga Pulau Rempang batal direlokasi ke Pulau Galang. Nantinya mereka akan digeser ke Tanjung Banun yang berjarak tiga kilometer dari permukiman mereka semula.
"Kita menyetujui aspirasi masyarakat dengan demikian kita geser ke Tanjung Banun. Tanjung Banun itu masih di Rempang hanya 3 kilometer," kata Bahlil.
Kemudian, makam leluhur dan tokoh adat masyarakat Pulau Rempang tidak dipindah, tetapi akan dibangun pagar dan gapura agar memudahkan masyarakat untuk melakukan ziarah.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Presiden beri arahan masalah Rempang diselesaikan secara kekeluargaan
"Kami telah mendapatkan arahan bahwa proses penyelesaian masalah Rempang harus dilakukan dengan cara yang baik, cara yang kekeluargaan, harus yang lembut," kata Bahlil dalam jumpa pers, di Gedung Kementerian Investasi/BKPM, kawasan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Senin.
Selain itu, kata Bahlil, Presiden juga menginstruksikan untuk memperhatikan aspirasi dari masyarakat Rempang yang terdampak proyek investasi serta memenuhi hak-hak mereka.
"Bapak Presiden menitikberatkan bahwa kepentingan rakyat kita yang harus kita pikirkan dan dahulukan dalam kerangka, aturan, dan proses secara kekeluargaan," ujar Bahlil.
Bahlil menjelaskan, pada minggu lalu telah mengunjungi Pulau Rempang dan melakukan dialog secara langsung dengan tokoh masyarakat setempat.
Dari hasil dialog tersebut, kata Bahlil, pihaknya menyetujui sejumlah permintaan masyarakat Pulau Rempang.
Pertama, warga Pulau Rempang batal direlokasi ke Pulau Galang. Nantinya mereka akan digeser ke Tanjung Banun yang berjarak tiga kilometer dari permukiman mereka semula.
"Kita menyetujui aspirasi masyarakat dengan demikian kita geser ke Tanjung Banun. Tanjung Banun itu masih di Rempang hanya 3 kilometer," kata Bahlil.
Kemudian, makam leluhur dan tokoh adat masyarakat Pulau Rempang tidak dipindah, tetapi akan dibangun pagar dan gapura agar memudahkan masyarakat untuk melakukan ziarah.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Presiden beri arahan masalah Rempang diselesaikan secara kekeluargaan