Gunungkidul memberi bantuan modal ke 109 kelompok usaha

id bantuan modal gunungkidul,bantuan sosial,bantuan pemerintah

Gunungkidul memberi bantuan modal ke 109 kelompok usaha

Acara penyerahan bantuan modal bagi kelompok usaha ekonomi produktif keluarga miskin di Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. (Dokumentasi Dinsos Gunungkidul)

Gunungkidul (ANTARA) - Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak Kabupaten Gunungkidul di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta memberikan bantuan modal kepada 109 kelompok usaha ekonomi produktif keluarga miskin.

Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak Kabupaten Gunungkidul Asti Wijayanti di Gunungkidul, Sabtu, mengatakan bahwa pemerintah daerah mengalokasikan dana Rp1,1 miliar untuk membantu kelompok usaha ekonomi produktif keluarga miskin.

Menurut dia, bantuan modal yang diberikan kepada 109 kelompok usaha ekonomi produktif keluarga miskin yang tersebar di 18 kecamatan nilainya masing-masing Rp10 juta.

Ia menyampaikan bahwa anggota kelompok usaha ekonomi produktif keluarga miskin juga mendapat fasilitas pelatihan membuat aneka produk makanan, termasuk tiwul bakar, kue basah, serondeng, rempeyek, dan gudeg dari bonggol pisang.

"Kami berharap pelatihan ini membuat mereka mandiri dan membuka usaha sendiri, sehingga perekonomian mereka meningkat," katanya.

Selain itu, Asti mengatakan, Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak Kabupaten Gunungkidul memfasilitasi penyandang disabilitas mengikuti pelatihan memasak dan memberi mereka bantuan peralatan memasak senilai masing-masing Rp5 juta.

"Kami juga berharap disabilitas memiliki keterampilan, sehingga mereka bisa mandiri dan membuka usaha sendiri," katanya.

Bupati Gunungkidul Sunaryanta mengatakan bahwa program pemberdayaan dan penguatan kapasitas sumber daya manusia merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

"Pemkab Gunungkidul berkomitmen meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kami melalui dinas teknis memberikan pelatihan, bantuan alat produksi, hingga pendampingan pemasaran," kata Sunaryanta.