Wabup Bantul: Temu lapang petani solusi mengembangkan komoditas tembakau

id Petani tembakau ,Temu lapang petani ,Kembangkan komoditas tembakau

Wabup Bantul: Temu lapang petani solusi mengembangkan komoditas tembakau

Panen tembakau grompol di bulak Jolosutro, Kelurahan Srimulyo, Piyungan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, disela kegiatan field day atau hari temu lapang petani. Rabu (4/10/2023) (ANTARA/Hery Sidik)

Bantul (ANTARA) - Wakil Bupati Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta Joko Purnomo mengatakan kegiatan hari temu lapang atau field day para petani tembakau di wilayah Kelurahan Srimulyo, Kecamatan Piyungan bisa menjadi solusi strategis dalam perkembangan komoditas tanaman tembakau tersebut.

"Saya berharap melalui 'field day' ini akan menjadi wadah yang baik untuk bertukar pengetahuan, dan pengalaman serta solusi strategis dalam perkembangan komoditas tembakau ini," kata Joko Purnomo di sela kegiatan field day petani tembakau di Bulak Jolosutro, Srimulyo, Bantul, Rabu.

Dia mengatakan, apalagi budidaya komoditas tembakau jenis grompol di Bulak Jolosutro Srimulyo ini merupakan program kemitraan dengan badan usaha milik daerah (BUMD) Pemda DIY, yang implementasinya menyerap hasil panen tembakau sebagai bahan baku cerutu.

"Dengan demikian harapannya ke depan dengan tanaman tembakau semakin bagus, harganya jangan murah, jadi petani diberi keuntungan agar bisa menanam tembakau secara terus menerus," katanya.

Wabup mengatakan, program kemitraan dalam budidaya tembakau di Bantul ini menjadi salah satu produk program unggulan dari Pemda DIY yang bekerja sama dengan BUMD, dengan memberdayakan para petani tembakau.

"Makanya saya mohon betul dan berterima kasih untuk urusan-urusan seperti ini agar PPL (petugas penyuluh lapangan) harus betul betul mendampingi dan berpihak kepada petani. Jadi, harus berpihak kepada petani, harapan kita begitu," katanya.

Dengan demikian, kata dia, di dalam proses kemitraan ini apabila terdapat kendala yang dihadapi para petani, seperti masalah air, dan sistem diharapkan PPL segara menginformasikan ke dinas maupun Pemda, agar bisa ditindaklanjuti.

Tercatat di wilayah Kabupaten Bantul luasan tembakau jenis grompol pada tahun 2022 seluas 40 hektare, meningkat menjadi 60 hektare pada tahun 2023. Khusus di wilayah Piyungan terdapat empat hektare tembakau grompol yang siap panen.

Lurah Srimulyo Piyungan Wajiran mengatakan, saat ini tembakau grompol menjadi salah satu komoditas unggulan yang dapat memberi kontribusi positif terhadap ekonomi masyarakat Bantul, termasuk di wilayah Pedukuhan Jolosutro, Srimulyo.

"Jolosutro adalah dusun yang memiliki banyak potensi, termasuk dalam bidang pertanian tembakau. Harapannya akan terwujud masyarakat Srimulyo yang mandiri dan sejahtera. Untuk itu kita berharap harga tembakau bisa naik dari tahun sebelumnya," katanya.