Konferensi internasional ekonomi bisnis Islam melibatkan 23 universitas
Yogyakarta (ANTARA) - Konferensi Internasional Ekonomi dan Bisnis Islam ke-2 atau The 2nd International Conference Islamic Economics and Business (ICIEB) yang digelar di Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta, pada 5 dan 6 Oktober 2023 melibatkan peserta dari 23 universitas baik dari dalam maupun luar negeri.
Dekan Fakultas Ekonomi Bisnis Islam (FEBI) UIN Yogyakarta Afdawaiza dalam keterangan resmi di Yogyakarta Sabtu mengatakan, jumlah peserta konferensi internasional yang mengikuti secara langsung sebanyak 361 orang, terdiri atas mahasiswa, dosen, civitas akademika dan lain sebagainya.
"Pada 6 Oktober, agenda yang diusung adalah presentasi 'call for papers'. Total paper terpilih yang dipresentasikan sejumlah 61 paper dari 23 universitas, baik dalam maupun luar negeri. Call for paper ini menjadi salah satu wujud bersama untuk turut berkontribusi dalam mengembangkan isu-isu terkini," katanya.
Menurut dia, kegiatan The 2nd ICIEB 2023 menjadi salah satu strategi perwujudan cita-cita fakultas FEBI UIN Yogyakarta untuk menuju 'world class university'. Melalui International Conference dan Call for Papers sebagai rangkaian bentuk kegiatannya.
"Kami berharap dapat berkontribusi dalam pengembangan ide, gagasan, dan solusi mengenai isu-isu terkini yang relevan terhadap akselerasi keilmuan Ekonomi Islam dan SDG (Sustainable Development Goals/tujuan pembangunan berkelanjutan) di era transormasi digital saat ini," katanya.
Hal tersebut, juga bisa dilihat dari riset-riset yang dihasilkan dari kegiatan Call for Papers dan diteruskan dalam bentuk proceeding (tindakan) dan publikasi dalam jurnal yang menjadi bukti nyata kontribusi fakultas ini dalam pengembangan keilmuan dan peradaban.
Afdawaiza juga menjelaskan, konferensi internasional ekonomi bisnis Islam ini juga merupakan kegiatan rutin tiap tahun yang diselenggarakan UIN Yogyakarta sebagai wujud dan komitmennya untuk mengudara di kancah internasional.
"Kami akan berkomitmen, sebagai institusi pendidikan, yang dapat menjembatani gap dalam hal pengetahuan dan praktik, melalui international conference ini," katanya.
Menurut dia, konferensi internasional mengusung tema "Islamic Economics Momentum for SDGs in The Digital Era Transformation". Konferensi digelar selain secara luring juga memanfaatkan media zoom sebagai media untuk peserta dari luar negeri.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Konferensi internasional ekonomi bisnis Islam libatkan 23 universitas
Dekan Fakultas Ekonomi Bisnis Islam (FEBI) UIN Yogyakarta Afdawaiza dalam keterangan resmi di Yogyakarta Sabtu mengatakan, jumlah peserta konferensi internasional yang mengikuti secara langsung sebanyak 361 orang, terdiri atas mahasiswa, dosen, civitas akademika dan lain sebagainya.
"Pada 6 Oktober, agenda yang diusung adalah presentasi 'call for papers'. Total paper terpilih yang dipresentasikan sejumlah 61 paper dari 23 universitas, baik dalam maupun luar negeri. Call for paper ini menjadi salah satu wujud bersama untuk turut berkontribusi dalam mengembangkan isu-isu terkini," katanya.
Menurut dia, kegiatan The 2nd ICIEB 2023 menjadi salah satu strategi perwujudan cita-cita fakultas FEBI UIN Yogyakarta untuk menuju 'world class university'. Melalui International Conference dan Call for Papers sebagai rangkaian bentuk kegiatannya.
"Kami berharap dapat berkontribusi dalam pengembangan ide, gagasan, dan solusi mengenai isu-isu terkini yang relevan terhadap akselerasi keilmuan Ekonomi Islam dan SDG (Sustainable Development Goals/tujuan pembangunan berkelanjutan) di era transormasi digital saat ini," katanya.
Hal tersebut, juga bisa dilihat dari riset-riset yang dihasilkan dari kegiatan Call for Papers dan diteruskan dalam bentuk proceeding (tindakan) dan publikasi dalam jurnal yang menjadi bukti nyata kontribusi fakultas ini dalam pengembangan keilmuan dan peradaban.
Afdawaiza juga menjelaskan, konferensi internasional ekonomi bisnis Islam ini juga merupakan kegiatan rutin tiap tahun yang diselenggarakan UIN Yogyakarta sebagai wujud dan komitmennya untuk mengudara di kancah internasional.
"Kami akan berkomitmen, sebagai institusi pendidikan, yang dapat menjembatani gap dalam hal pengetahuan dan praktik, melalui international conference ini," katanya.
Menurut dia, konferensi internasional mengusung tema "Islamic Economics Momentum for SDGs in The Digital Era Transformation". Konferensi digelar selain secara luring juga memanfaatkan media zoom sebagai media untuk peserta dari luar negeri.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Konferensi internasional ekonomi bisnis Islam libatkan 23 universitas