Kejuaraan Tenis Piala Yayuk Basuki menjadi sarana regenerasi atlet

id Kejuaraan tenis ,Piala Yayuk Basuki ,Disdikpora DIY,Regenerasi atlet tenis

Kejuaraan Tenis Piala Yayuk Basuki menjadi sarana regenerasi atlet

Yayuk Basuki saat pembukaan Kejuaraan Tenis Piala Yayuk Basuki tahun 2023 di Lapangan Tenis Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Senin (23/10/2023). ANTARA/HO

Yogyakarta (ANTARA) - Balai Pemuda dan Olahraga Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menilai Kejuaraan Tenis Piala Yayuk Basuki yang kembali digelar pascapandemi COVID-19 menjadi sarana regenerasi atlet tenis di DIY dan sekitarnya.

"Setelah absen selama tiga tahun karena pandemi COVID-19, Kejuaraan Tenis Piala Yayuk Basuki kembali digelar tahun ini. Kejuaraan tenis tingkat nasional tersebut sebagai bagian dari upaya regenerasi petenis di Indonesia," kata Kepala Balai Pemuda dan Olahraga Disdikpora DIY Priya Santosa di Yogyakarta, Selasa.

Menurut dia, dengan Kejuaraan Tenis Piala Yayuk Basuki yang resmi dibuka pada Senin (23/10) di Lapangan Tenis Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) ini bisa mempersiapkan atlet muda untuk berkompetisi di kasta yang lebih tinggi lagi.

"Ini menjadi upaya regenerasi petenis khususnya di DIY. Ini juga bisa memotivasi anak-anak kita agar bisa berkompetisi di ajang lebih tinggi," katanya.

Kejuaraan Tenis Piala Yayuk Basuki rutin digelar sejak 2013, terakhir digelar pada 2019 di Ambarawa, Semarang, Jawa Tengah. Tahun ini kejuaraan tenis tersebut digelar di DIY selama tiga hari, 23-29 Oktober 2023 dan dipusatkan di Lapangan Tenis Indoor UNY.

Kejuaraan ini dibagi dalam kategori pertandingan Junior, usia 10 tahun (putra/putri), kemudian usia 12 tahun (putra/putri), dan usia 14 tahun (putra/putri). Kemudian kategori senior, dan veteran. Ada hadiah mulai piagam, piala, dan uang pembinaan.

Ketua Pengurus Daerah Persatuan Tenis Seluruh Indonesia (Pengda Pelti) DIY Suwito menilai Kejuaraan Tenis Piala Yayuk Basuki bisa menjadi sarana untuk regenerasi atlet tenis.

Menurut dia berbagai sarana pendukung dimiliki DIY, mulai dari SDM, infrastruktur lapangan di antaranya di UNY dan UGM. Termasuk potensi pelatih juga cukup banyak sehingga sangat refresentatif untuk mencetak bibit-bibit atlet tenis.

"Tinggal bagaimana mengelola kerja sama dengan berbagai pihak lain. Semakin banyak kejuaraan seperti ini, akan berdampak pada atlet junior kita," katanya.

Sedangkan Yayuk Basuki berharap melalui kompetisi tenis yang sebagian besar diikuti anak-anak ini bisa menghidupkan kembali kejayaan tenis dan menelurkan atlet-atlet berprestasi.

"Melalui kegiatan ini saya berharap lima hingga sepuluh tahun mendatang muncul atlet berbakat," katanya.

Ia mengatakan, dengan seringnya digelar kejuaraan tenis, maka akan muncul atlet-atlet berprestasi yang bisa mengikuti kejuaraan tingkat nasional hingga internasional.

"Olahraga tenis lapangan saat ini mulai digemari banyak kalangan, ini menjadi momentum untuk menjaring petenis-petenis muda, salah satunya melalui kejuaraan. Saya mencoba membantu pengembangan anak-anak ini," katanya.
 
Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024