Madrasah di Indonesia harus adaptif teknologi digital

id Madrasah,Teknologi digital,Menag,Menag YaqutCholilQoumas

Madrasah di Indonesia harus adaptif teknologi digital

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas saat kegiatan Ngobrol Pendidikan Islam (Ngopi). (ANTARA/HO-Kemenag)

Jakarta (ANTARA) -
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menyatakan madrasah saat ini harus bertransformasi sebagai lembaga yang bukan saja terpaku pada keilmuan agama saja, tetapi juga harus mampu adaptif terhadap teknologi digital.
 
"Dunia itu terus bergerak. Jadi madrasah tidak boleh hanya terpaku dengan ilmu tafaqquh fiddin untuk menciptakan kader-kader agama. Namun harus beradaptasi dengan perkembangan teknologi digital, bisa gagah menghadapi perkembangan zaman," kata Menag Yaqut dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.
 
Dalam upaya transformasi digital tersebut, lanjut Menag, menuntut para guru madrasah untuk dapat lebih progresif dan inovatif.
 
Ia mengingatkan ada empat dimensi yang perlu dimiliki madrasah saat ini untuk dapat bertransformasi, yaitu dimensi kognitif, dimensi spiritual, dimensi estetika, dan dimensi fisik.
 
Menurutnya, dimensi kognitif harus dimiliki madrasah untuk membangun daya pikir dan meningkatkan pengetahuan siswa madrasah. Contohnya, ada metodologi belajar Matematika yaitu Gasing yang merupakan singkatan dari Ngga Pusing.
 
"Dengan Gasing ini siswa madrasah tidak lagi dijejali dengan rumus-rumus matematika. Tapi diajari bagaimana melogikakan angka-angka dalam Matematika," kata Menag.
 
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menag: Madrasah harus adaptif terhadap perkembangan teknologi digital
Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024