"Untuk program deradikalisasi terhadap para napiter (narapidana terorisme) yang ada di sini, hal ini merupakan atensi Bapak Presiden kita melakukan evaluasi sampai sejauh mana program ini bisa berjalan. Sehingga, para napiter ini bisa kembali mengetahui kehidupan yang nyata, kembali ke pangkuan Negara Kesatuan Republik Indonesia," kata Rycko dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin.
Rycko meninjau sejauh mana pengembangan fasilitas dan infrastruktur oleh Direktorat Jenderal (Ditjen) Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) di Lapas Nusakambangan, terlebih terhadap lima lapas yang baru dibangun.
Dia mengaku kagum dengan sejumlah lapas baru tersebut dan meyakini bahwa kehadiran lapas baru itu memaksimalkan kelancaran program deradikalisasi bagi para napiter.
"Kami ke sini juga untuk mengecek sejauh mana perkembangan dari pembangunan lima lapas baru yang dibangun oleh Ditjen PAS di sini, yang rencananya akan resmikan oleh Presiden (Joko Widodo). Fasilitas infrastruktur dibangun oleh Ditjen PAS semakin bagus. Kami kagum dengan lapas yang baru, lapas dibangun dengan teknologi yang modern," jelasnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kepala BNPT evaluasi kelancaran deradikalisasi di Lapas Nusakambangan