Badan Geologi Kementerian ESDM teliti gunung api bawah laut Indonesia

id badan geologi,gunung bawah laut,gunung krakatau,gunung benua wuhu

Badan Geologi Kementerian ESDM teliti gunung api bawah laut Indonesia

Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid (kiri) bersama Kepala Balai Besar Survei dan Pemetaan Geologi Kelautan Hadi Wijaya (kanan) memaparkan tentang kapal riset Geomarin III di Pelabuhan JICT 2, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (15/11/2023). (ANTARA/Sugiharto Purnama)

Jakarta (ANTARA) - Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral telah menyusun agenda penelitian untuk mengidentifikasi gunung-gunung bawah laut di Indonesia menggunakan kapal riset Geomarin III.
 
Kepala Balai Besar Survei dan Pemetaan Geologi Kelautan Hadi Wijaya mengatakan riset geologi menggunakan gelombang seismik itu berlangsung selama 50-60 hari yang dimulai pada Februari 2024.
 
"Tahun depan kami masuk ke identifikasi gunung bahwa laut di Gunung Krakatau dan Banua Wuhu di Sulawesi Utara," ujarnya saat ditemui dalam acara pelepasan tim periset arus laut lintas di Pelabuhan JICT 2, Jakarta, Rabu.
 
Ia menjelaskan identifikasi gunung bawah laut sebagai bentuk penelitian tentang bahaya geologi atau geohazard mengingat Indonesia di keliling oleh gunung-gunung berapi aktif.
 
 
"Bahaya geologi adalah kondisi geologis merugikan yang dapat menyebabkan kerusakan luas atau bilangannya harga benda dan nyawa," katanya.
 
Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid mengatakan durasi riset setiap gunung api bawah laut berlangsung sekitar satu bulan.
 
Ia menuturkan Badan Geologi tidak hanya mengurusi onshore saja, tetapi juga offshore. Oleh karena itu, pihaknya mulai meneliti gunung api bawah laut karena di situ ada pilar geohazard.

"Kami mengidentifikasi gunung api bawah laut, ada berapa sih kita punya? Selain ring of fire yang kita sudah identifikasi, kita sudah tahu itu. Sekarang yang ada di bawah laut itu seperti apa," kata Wafid.

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Badan Geologi teliti gunung api bawah laut
Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024