Tak masuk 20 besar terburuk dunia, kualitas udara DKI

id Pemprov DKI ,Kualitas udara Jakarta ,Polusi udara ,Jakarta ,Satgas penanganan kualitas udara

Tak masuk 20 besar terburuk dunia, kualitas udara DKI

Arsip Foto - Suasana kawasan Bundaran HI dengan latar belakang langit biru di Jakarta, Selasa (12/9/2023). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/rwa.

Jakarta (ANTARA) - Kualitas udara di Jakarta pada Senin pagi membaik, bahkan tidak menduduki urutan 20 besar sebagai kota dengan udara terburuk di dunia.
 
Berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir pada pukul 05.35 WIB, Indeks Kualitas Udara (AQI) di Jakarta berada di urutan ke-21 dengan angka 110 atau masuk dalam kategori tidak sehat dengan polusi udara PM2.5 dan nilai konsentrasi 39 mikrogram per meter kubik.
 
Angka itu memiliki penjelasan tingkat kualitas udaranya tidak sehat bagi kelompok sensitif karena dapat merugikan manusia ataupun kelompok hewan yang sensitif atau bisa menimbulkan kerusakan pada tumbuhan ataupun nilai estetika.
 
Sedangkan kategori baik, yakni tingkat kualitas udara yang tidak memberikan efek bagi kesehatan manusia atau hewan dan tidak berpengaruh pada tumbuhan, bangunan ataupun nilai estetika dengan rentang PM2,5 sebesar 0-50.

Kemudian, kategori sedang yakni kualitas udaranya yang tidak berpengaruh pada kesehatan manusia ataupun hewan tetapi berpengaruh pada tumbuhan yang sensitif dan nilai estetika dengan rentang PM2,5 sebesar 51-100.
 
Lalu, kategori sangat tidak sehat dengan rentang PM2,5 sebesar 200-299 atau kualitas udaranya dapat merugikan kesehatan pada sejumlah segmen populasi yang terpapar. Terakhir, berbahaya (300-500) atau secara umum kualitas udaranya dapat merugikan kesehatan yang serius pada populasi.
 
Kota dengan kualitas udara terburuk urutan pertama, yaitu Delhi (India) di angka 393, urutan kedua Lahore (Pakistan) di angka 361, urutan ketiga Karachi (Pakistan) di angka 252 dan urutan keempat Kolkata (India) di angka 244. Urutan kelima Hanoi (Vietnam) di angka 175, urutan keenam Dhaka (Bangladesh) di angka 163.
 
Urutan ketujuh Kuwait City (Kuwait) di angka 158, urutan kedelapan Shanghai (China) di angka 158, urutan kesembilan Shenyang (China) di angka 157 dan urutan kesepuluh Hangzhou, (China) di angka 152. Lalu urutan kesebelas Guangzhou (China) di angka 146, urutan kedua belas Sarajevo (Bosnia dan Herzegovina) di angka 144.

Urutan ketiga belas Tel Aviv-Yafo (Israel) di angka 141, urutan keempat belas Ho Chi Minh, (Vietnam) di angka 136, urutan kelima belas Baghdad (Irak) di angka 129, urutan keenam belas Beijing (China) di angka 124 dan urutan ketujuh belas Kabul (Afghanistan) di angka 117.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kualitas udara DKI membaik dan tak masuk 20 besar terburuk di dunia
Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024