Jakarta (ANTARA) - CEO World Mosquito Program (WMP) Scott O'Neill mengemukakan inovasi nyamuk Aedes aygepty wolbachia terbukti secara ilmiah mampu memproteksi 11,2 juta orang di 13 negara dari penyakit demam berdarah atau dengue.
"Kami sudah bekerja di lebih dari 13 negara dengan melindungi 11,2 juta orang sampai dengan September 2023. Melindungi orang yang terproteksi," kata Scott O'Neill saat hadir secara virtual dalam Rapat Kerja Komisi IX DPR RI membahas inovasi Wolbachia diikuti dalam jaringan di Jakarta, Selasa.
WMP adalah inisiatif nirlaba di bawah naungan Universitas Monash, Australia yang bertujuan untuk melindungi masyarakat dunia dari penyakit yang disebabkan oleh nyamuk seperti dengue, chikungunya, zika, dan demam kuning.
Ia mengatakan penelitian nyamuk wolbachia dalam menekan replikasi virus dengue dilakukan di sejumlah negara bagian Amerika Latin, negara lingkar Pasifik, dan kawasan Asia.
"Asia di Srilanka, Vietnam, Laos, dan Indonesia. Yang banyak di Amerika Latin," katanya.
Penelitian perdana dilakukan WMP di utara Australia, tepatnya Townsville pada luas lahan 300 km persegi tahun 2011-2017. Hasilnya, wilayah berpopulasi 325.000 jiwa itu seluruhnya terlindungi dari penyakit dengue.
"Selama kurun waktu itu, transmisi dengue berhasil dieliminasi secara total," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: CEO WMP: Nyamuk wolbachia proteksi 11,2 juta orang dari dengue