Gunungkidul (ANTARA) - Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta mengupayakan 48 ribu hektare lahan pertanian di wilayah ini ditanami padi pada Desember 2023 ini.
Sekretaris Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul Raharjo Yuwono, di Gunungkidul, Rabu, mengatakan lahan pertanian yang memasuki masa tanam pertama Desember 2023 seluas 48 ribu hektare yang terdiri dari 41 ribu hektare untuk lahan kering dan 7.863 hektare untuk lahan sawah.
"Kami berharap petani segera mengolah lahannya, sehingga masa tanam pertama tidak mundur," kata Raharjo.
Ia mengatakan musim tanam pertama di Gunungkidul didominasi tanaman padi. Petani ada yang menanam padi dengan sistem tumpangsari dengan tanaman jagung dan ketela.
Selanjutnya, target luas tanaman jagung ditargetkan pada musim pertama sekitar 26 ribu hektare dan pada musim kedua sekitar 20 ribuan hektare. Kemudian, tanaman kedelai ditargetkan sekitar 5 ribu hektare.
"Jadi, untuk jagung itu imbang kalau satu tahun itu targetnya ditotal sekitar 50 ribu hektare, sedangkan kedelai targetnya 5 ribu hektare," katanya pula.
Raharjo mengatakan selama ini Kabupaten Gunungkidul selalu mencapai target untuk produksi pertaniannya. Dimulai dari padi setiap tahunnya tercapai hampir 300 ribu ton gabah kering giling (GKG). Begitupun, produksi jagung juga selalu surplus.
"Namun, memang yang sulit mencapai target yakni produksi kedelai. Karena memang sedikit petani yang menanamnya," katanya lagi.
Dia optimistis 2024 untuk nilai produksi pertanian tetap akan mencapai target. Di wilayah Kabupaten Gunungkidul pada dasarian kedua (November) sudah diguyur hujan, dengan curah hujan mencapai 70 mm sampai 100 mm.
"Jadi, ini masih aman. Pada Desember curah hujan bisa sampai 150 mm sampai 300 mm. Dan, tentunya akan lebih merata," katanya pula.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul Rismiyadi mengatakan persiapan masa tanam ini, pihaknya sudah mendistribusikan sebanyak 5,5 ton padi Segreng Handayani dari APBD.
Kemudian, dari pusat sebanyak 50 ton padi varietas Cakrabuana, Inpari 32 , dan Ciherang, dengan sebanyak 12 ton padi varietas Cakrabuana, Inpari 32, dan Ciherang.
"Kami berharap bantuan tersebut meningkatkan produktivitas tanaman padi di Gunungkidul," katanya lagi.
Berita Lainnya
Bawaslu Gunungkidul memetakan potensi TPS rawan pada Pilkada 2024
Jumat, 22 November 2024 23:38 Wib
Endress+Hauser dan Sarihusada serah terimakan Program WASH kepada warga Kalurahan Giricahyo Gunungkidul
Jumat, 22 November 2024 23:20 Wib
Pemkab Gunungkidul catat serapan pupuk bersubsidi urea sebanyak 7.434,04 ton
Kamis, 14 November 2024 12:26 Wib
Peneliti UGM sebut temuan gua di Gunungkidul tak bahayakan JJLS
Kamis, 14 November 2024 10:28 Wib
Gunungkidul berlakukan E-Ticketing untuk masuk objek wisata
Kamis, 14 November 2024 8:46 Wib
Dinsos Gunungkidul salurkan bantuan tunai DBHCHT kepada 896 penerima
Selasa, 12 November 2024 13:33 Wib
Peneliti UGM sebut gua di JJLS punya ornamen terbaik di Gunungkidul
Senin, 11 November 2024 18:53 Wib
BPPD DIY promosikan Desa Wota-wati Gunungkidul sebagai Bengawan Solo Purba
Sabtu, 9 November 2024 21:45 Wib