Jakarta (ANTARA) - Anggota DPR RI Fadli Zon mengatakan bahwa baru di Pemilu 2024 ini dirinya mendengar para akademisi menyampaikan kritik setelah sejumlah pemilu digelar di Indonesia sejak 25 tahun lalu.
"Baru belakangan ini ada akademisi mengkritik, saya tunggu 25 tahun, tapi nggak ada kritiknya juga," kata Fadli Zon pada diskusi "Pemilu Legislatif: Bijak Memilih Pasti Terwakili" di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin.
Pada Pemilu 2019, dia mengakui bahwa dirinya adalah kerap mengkritik terhadap situasi sosial politik. Pada saat itu, dia masih berada di kubu oposisi pemerintahan.
Di saat itu, menurutnya ada sekitar 800 Anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang meninggal. Konon, kata dia, mereka meninggal karena kelelahan ketika bertugas di Tempat Pemungutan Suara (TPS).
"Bahkan ketika 800 KPPS ada yang meninggal, kita tidak dengar suara akademisi, tahun 2019 itu 800 lebih petugas KPPS meninggal dunia," kata dia.
Dia pun menilai Pemilu 2024 ini cenderung lebih damai dan lebih baik dibandingkan pemilu sebelumnya. Sebab, menurutnya Pilpres 2024 ini ada tiga pilihan.
Sedangkan sebelumnya pada Pilpres 2019 menurutnya hanya diikuti oleh dua kubu, sehingga bersifat konfrontatif.
.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Fadli Zon sebut baru kali ini akademisi kritik pemilu sejak 25 tahun