Dekranasda Bantul kunjungi kelompok perajin aksesoris untuk pelatihan

id Perajin aksesoris ,Dekranasda Bantul ,Pelatihan perajin

Dekranasda Bantul kunjungi kelompok perajin aksesoris untuk pelatihan

Ketua Dekranasda Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta Emi Masruroh Halim saat berkunjung ke produksi kerajinan aksesoris pengantin di Krapyak Wetan, Panjangrejo, Bantul, DIY. Kamis (15/2/2024) (ANTARA/Hery Sidik)

Bantul (ANTARA) - Dewan Kerajinan Nasional Daerah Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta, mengunjungi kelompok perajin aksesoris pengantin di wilayah Krapyak Wetan, Kelurahan Panjangrejo, Patalan, untuk diberikan pelatihan maupun kebutuhan penunjang industri kreatif itu.

"Kami dari Dekranasda Bantul diajak ke salah satu sentra kerajinan di Bantul, kami bertemu perajin aksesoris pengantin itu, saya merasa kagum, karena ternyata kerajinan seperti ini ada di Bantul," kata Ketua Dekranasda Bantul EMI Masruroh Halim seusai berkunjung ke perajin aksesoris pengantin di Bantul, Kamis.

Dia mengatakan, produk kerajinan aksesoris pengantin di sentra kerajinan Panjangrejo ini memiliki ciri khas yang berbeda dengan yang lainnya, karena produksinya lebih baik daripada yang biasa dia jumpai di pasar pasar yang ada di kota-kota.

"Bagi kami, Dekranasda, ini harus menjadi bahan pemikiran, harus kita bantu untuk difasilitasi oleh Pemkab Bantul melalui dinas bagaimana supaya perajin-perajin di Bantul seperti ini bisa mendapatkan fasilitasi baik pelatihan ataupun bisa mendapatkan sarana dan prasarana yang dibutuhkan," katanya.

Dia mengatakan, bahkan apabila memungkinkan para perajin aksesoris pengantin di Bantul ini bisa mendapatkan fasilitas pendukung lainnya dari pemkab, agar yang terpenting bagaimana mereka ini memiliki pasar yang aman.

"Dengan begitu barang yang mereka produksi lebih laku, dan mendapatkan perlindungan pelindungan secara hukum, dan kemudian produk mereka tidak akan ditiru dan dibeli konsumen lain dengan harga yang lebih murah," katanya.

Dia mengatakan, namun demikian dalam mengembangkan sektor industri kreatif di dunia perlu dukungan dari pemerintah untuk melindungi hak-hak paten dari para perajin di Bantul, terlebih perajin yang memiliki ciri khas tertentu dan berbeda dari pada perajin yang lainnya.

Sementara itu, perajin aksesoris pengantin Sukijan mengatakan, menggeluti usaha kerajinan ini sejak tahun 2009, yang diakui mengalami pasang surut pesanan, terlebih saat pandemi COVID-19 yang berdampak pada hajatan pernikahan dibatasi bahkan dilarang.

"Kalau dulu sini merupakan sentra, ada sekitar delapan perajin, namun karena kemarin COVID-19 dan orang hajatan dilarang ada penurunan, karena ada yang tidak kuat, sehingga usahanya tidak jalan," katanya.

Dia mengatakan, namun untuk usaha yang digeluti saat ini telah berkembang, dan telah memiliki karyawan 12 orang. Aksesoris pengantin yang terbuat dari perak produksinya dijual dengan kisaran harga termurah puluhan ribu hingga Rp4,5 juta per set.

Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024