Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan resesi Jepang berpotensi mendongkrak investasi yang masuk ke Indonesia.
Meski kondisi ekonomi Jepang berpengaruh terhadap Indonesia, menimbang hubungan ekonomi antarkedua negara, namun Airlangga menilai terdapat celah investasi yang bisa berdampak positif terhadap Indonesia.
“Biasanya kalau dalam waktu resesi, mereka butuh pertumbuhan ekonomi dan mereka akan melihat regional yang masih bisa tumbuh adalah ASEAN. Jadi, justru dengan resesi di sana, saya berharap investasi dari sana akan semakin mengalir,” kata Airlangga, di Jakarta, Senin.
Ekonomi Jepang diketahui tergelincir ke dalam resesi, setelah dua kuartal mengalami kontraksi pada kuartal ketiga dan keempat tahun lalu, demikian tunjuk data pemerintah Jepang pada Kamis (15/2).
Ekonomi negara itu menyusut pada tingkat tahunan sebesar 0,4 persen pada periode Oktober-Desember, karena daya belanja yang lemah, ungkap data tersebut.
Produk domestik bruto (PDB) riil, nilai total barang dan jasa yang diproduksi di Jepang, menyusut 0,1 persen dari kuartal sebelumnya, menurut angka awal pemerintah.
Sementara Jepang merupakan negara tujuan ekspor Indonesia terbesar ke-4 sepanjang 2023 dengan total transaksi mencapai 18,8 miliar dolar Amerika Serikat (AS).
Jepang juga menduduki posisi ke-4 sebagai negara asal investasi utama di Indonesia dengan investasi sebesar 4,63 miliar dolar AS pada 2023.
Dalam kesempatan terpisah, Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso mengatakan pemerintah tengah berupaya menyelesaikan berbagai perundingan dagang dalam perdagangan internasional untuk mengantisipasi perlambatan ekonomi di Jepang.
Menurut dia, Satgas Peningkatan Ekspor tengah berfokus memperluas akses pasar dengan mendorong penyelesaian perundingan perjanjian khususnya Indonesia-EU CEPA.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Airlangga: Resesi Jepang berpotensi mendongkrak investasi ke RI