Dinkes: 72.322 anak di Kota Yogyakarta menjadi sasaran imunisasi JE

id JE,imunisasi JE,Dinkes Kota Yogyakarta

Dinkes: 72.322 anak di Kota Yogyakarta menjadi sasaran imunisasi JE

Ilustrasi: Petugas menyuntikkan vaksin campak kepada seorang anak saat imunisasi "door to door" di Sukasari, Kota Tangerang, Banten. ANTARA FOTO/Fauzan/aww.

Yogyakarta (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta menyebutkan sebanyak 72.322 anak berusia sembilan bulan sampai di bawah 15 tahun di wilayah ini menjadi sasaran imunisasi "Japanese Encephalitis (JE)" yang akan dimulai pada September 2024.

"Saat ini kami sudah mulai pendataan bagi sasaran imunisasi 'Japanese Encephalitis' di DIY yang ditargetkan 72.322 anak," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Emma Rahmi Aryani di Balai Kota Yogyakarta, Selasa.

Emma menuturkan Kota Yogyakarta menjadi salah satu sasaran pelaksanaan imunisasi karena dianggap sebagai wilayah endemi mengingat sebelumnya ditemukan 13 kasus infeksi JE di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Kendati demikian, seluruh kasus itu dipastikan tidak berasal dari wilayah Kota Yogyakarta.

"Ada 13 kasus. Luar daerah semua, tapi di DIY," kata dia.

Pemberian vaksin JE di Kota Yogyakarta, menurut dia, baru akan dimulai pada September 2024 menyesuaikan dengan jadwal yang telah ditentukan oleh Kementerian Kesehatan RI.

Emma menekankan imunisasi penting dilakukan mengingat virus JE yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Culex Tritaeniorhynchus tersebut bisa mengakibatkan radang otak atau kecacatan.

"Belum ada obatnya tapi bisa dicegah melalui imunisasi JE," kata dia.

Menurut dia, pada umumnya infeksi JE ditandai dengan demam tinggi atau muntah, demam, diare, dan kejang pada anak beberapa hari setelah mendapat gigitan nyamuk Culex.

"Untuk tanda (gejala) biasanya muncul empat sampai 14 hari setelah gigitan nyamuk," kata Emma.

Sebelumnya, Kemenkes RI melaporkan "Japanese Encephalitis" merupakan virus dari gigitan nyamuk Culex yang terinfeksi virus JE hingga menyebabkan penyakit radang otak pada pasien yang terinfeksi.

Walaupun muncul nama Jepang dalam penamaan penyakit tersebut, faktanya virus itu tidak hanya menyerang penduduk di Jepang saja.

Data surveilans kasus JE di Indonesia tahun 2016 menunjukkan ada sembilan provinsi yang melaporkan kasus JE yakni Bali, Kalimantan Barat, Sulawesi Utara, Nusa Tenggara Timur, DKI Jakarta, DI Yogyakarta, Jawa Tengah, Nusa Tenggara Barat, dan Kepulauan Riau.

Pewarta :
Editor: Bambang Sutopo Hadi
COPYRIGHT © ANTARA 2024