Jakarta (ANTARA) - Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi mendorong produksi baterai kendaraan listrik berjenis lithium ferro posphate (LFP) dan nickel manganese cobalt (NMC) agar bisa diproduksi dalam negeri.
Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kemenko Marves Rachmat Kaimuddin mengatakan kedua jenis baterai tersebut sama-sama bisa memberikan keuntungan bagi Indonesia.
"Kami juga dorong mau baterainya LFP atau NMC, silahkan yang penting dibikin di Indonesia nanti. Karena kita punya nikel, gakpapa kita bagi sama orang, tapi kita dapat hilirisasinya di sini," katanya dalam sebuah diskusi di Jakarta, Rabu.
Ia mengatakan saat ini Indonesia memiliki 25 persen cadangan nikel dunia, namun hanya mendapatkan 2 persen dari total pasar kendaraan listrik global.
Sehingga menurutnya, produksi kedua jenis baterai itu diperlukan supaya para produsen tidak beralih ke teknologi lain.
"Jadi mau ga mau sebagian mungkin dari sini akan keluar ke tempat lain. Karena kita paksa gitu, dia akan bikin LFP. Dia akan bikin teknologi baru, malah nikel kita enggak laku," ujarnya
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kemenko Marves dorong produksi baterai LFP dan NMC di dalam negeri
Berita Lainnya
Kemenko Marves-PLN EPI tingkatkan ekosistem biomassa di Indonesia
Minggu, 24 Maret 2024 20:02 Wib
Berpotensi melonjak tinggi, industri otomotif Indonesia
Sabtu, 2 Maret 2024 7:54 Wib
Luhut sebut harga nikel terlalu tinggi berbahaya bagi perekonomian
Kamis, 25 Januari 2024 11:21 Wib
Jadi daya tarik investasi EV, pembebasan bea masuk impor
Kamis, 11 Januari 2024 13:26 Wib
Bangun proyek baterai EV, perusahaan Hong Kong-Antam
Jumat, 29 Desember 2023 5:53 Wib
investor Tiongkok bawa perubahan hilirisasi, kata Erick
Selasa, 5 Desember 2023 18:07 Wib
Kemenko Marves-IMI jajaki pendirian sekolah balap di Danau Toba
Minggu, 26 November 2023 6:30 Wib
Pemerintah Indonesia-ExxonMobil kembangkan CCS
Selasa, 14 November 2023 11:00 Wib