Dinkes Bantul: Rumah sakit dan puskesmas siaga IGD 24 jam libur Lebaran

id Dinkes Bantul ,Rumah sakit dan puskesmas ,Siaga 24 jam Lebaran,PD3I,KLB,Campak,Rubella,Pertusis,IGD,Libur,Cuyti,Yogya,Le

Dinkes Bantul: Rumah sakit dan puskesmas siaga IGD 24 jam libur Lebaran

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta, Agus Tri Widyantara. ANTARA/Hery Sidik.

Bantul (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta menyatakan rumah sakit dan pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) rawat inap untuk siaga pelayanan instalasi gawat darurat 24 jam selama libur hari raya Idul Fitri 1445 Hijriah.

"Rumah sakit dan puskesmas rawat inap menyelenggarakan pelayanan instalasi gawat darurat 24 jam untuk mengantisipasi terjadinya kecelakaan, rujukan kasus maternal neonatal, dan kondisi darurat lainnya," kata Kepala Dinas Kesehatan Bantul Agus Tri Widyantara di Bantul, Sabtu.

Dia menjelaskan, di Bantul terdapat sebanyak 27 puskesmas yang tersebar di 17 kecamatan, dan yang membuka pelayanan rawat inap sebanyak 16 puskesmas, kemudian rumah sakit yang buka pelayanan IGD 24 jam di antaranya RSUD Panembahan Senopati, dan RSUD Saras Adyatma.

Dia mengatakan, sementara bagi puskesmas yang non rawat inap sebanyak 11 puskesmas, terhadap kepala Puskesmas agar melakukan pengaturan jadwal pelayanan di Poli Rawat Jalan selama pelaksanaan libur nasional dan cuti bersama Lebaran Tahun 2024.

Selain membuka pelayanan dengan pengaturan jadwal, katanya, di setiap puskesmas dan fasilitas kesehatan lainnya mempersiapkan instalasi medis, termasuk obat obatan yang sekiranya mendesak dibutuhkan masyarakat pada saat libur Lebaran 2024.

"Jadi masyarakat tidak perlu khawatir, teman-teman dari puskesmas akan tetap melayani, dan untuk kebutuhan obat juga ada, termasuk instalasi kesehatan ada yang siaga, sehingga ketika ada kebutuhan-kebutuhan yang mendesak di puskesmas tetap tersedia," katanya.

Dia mengatakan lebih lanjut, kewaspadaan terhadap penyakit yang potensial kejadian luar biasa (KLB) seperti keracunan makanan juga ditingkatkan, dan dilaporkan ke dinas untuk kepentingan tindak lanjut penyelidikan epidemiologi, pengamanan sampel, dan lain-lain.

"Fasyankes agar melakukan kewaspadaan terhadap lonjakan kasus penyakit yang dapat Dicegah Dengan Imunisasi -PD3I- seperti campak, rubella, pertusis, dan lain-lain. Bagi masyarakat yang mengalami gejala DBD dan leptospirosis agar segera dibawa ke rumah sakit atau puskesmas," katanya.