Kutai Timur (ANTARA) - Penjabat Gubernur Kalimantan Timur Akmal Malik menilai pesta adat Lom Plai Wehea berpotensi mengangkat seni budaya Kutai Timur ke kancah internasional.
“Kami sangat mengapresiasi acara ini. Ini adalah wujud komitmen kita untuk menjaga warisan seni budaya nenek moyang kita,” kata dia di Kutai Timur, Sabtu.
Lom Plai merupakan pesta syukur panen padi yang selalu dilaksanakan oleh masyarakat adat Wehea setiap tahun. Lom Plai kegiatan bersama enam desa di kawasan Wehea, yakni Desa Liaq Leway, Bea Nehas, Nehas Liang Bing, Long Wehea, Diaq Lay, dan Dea Beq.
“Pesta adat ini akan menjadi instrumen untuk mengenalkan Kutai Timur lebih jauh ke luar, nasional dan internasional,” kata dia.
Sebagai bagian dari penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN), kata dia, Kutai Timur perlu terus mengembangkan potensi seni budaya.
Pemkab Kutai Timur dan perusahaan-perusahaan yang beroperasi di daerah itu juga diimbau memberi dukungan untuk pembinaan seni budaya setempat.
Ke depan, Akmal menyarankan Pemkab Kutai Timur berani menggelar agenda nasional bahkan internasional, seperti mengundang seni budaya dari negara-negara lain yang hampir serupa, seperti Thailand, Jepang, dan China.
“
Berita Lainnya
Peneliti BRIN: Hukum nasional harus berlandaskan hukum adat
Selasa, 29 Oktober 2024 15:32 Wib
Komnas Perempuan: UU TPKS tak bertentangan dengan syariat Islam
Senin, 7 Oktober 2024 16:33 Wib
Sesuai anjuran ketua adat, pertandingan selancar ombak ditunda
Jumat, 13 September 2024 11:21 Wib
AHY: Terus perjuangkan hak dan kesejahteraan masyarakat adat
Senin, 9 September 2024 19:43 Wib
Terima sertifikat tanah ulayat, Apai Janggut: Jaga dan peliharalah wilayah adat
Senin, 9 September 2024 12:22 Wib
Terima sertifikat dari AHY, masyarakat hukum adat Kapuas Hulu : Ini penting bagi keberlangsungan kami
Minggu, 8 September 2024 19:46 Wib
Sri Paus Fransiskus disambut pelajar berbaju adat Nusantara
Rabu, 4 September 2024 10:46 Wib
Pemerintah: Internalisasi atraksi budaya di desa wisata
Senin, 2 September 2024 14:54 Wib