Pemkab Bantul memperkuat industri kecil menengah kuliner dan kerajinan

id Pemkab Bantul ,Industri kuliner ,Festival Klangenan

Pemkab Bantul memperkuat industri kecil menengah kuliner dan kerajinan

Stan kerajinan tradisional pada Festival Klangenan 2024 di Pasar Seni Gabusan Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta. (ANTARA/Hery Sidik)

Bantul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta memperkuat industri kecil menengah (IKM) maupun usaha kecil menengah (UKM) di sektor kuliner dan kerajinan melalui kegiatan Festival Klangenan 2024 yang digelar di Pasar Seni Gabusan.

"Adapun spirit dari Festival Klangenan itu dalam rangka memperkuat IKM dan UKM serta industri kreatif Kabupaten Bantul yang di dalamnya termasuk pewarisan budaya benda," kata pelaksana tugas (plt) Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Bantul Husin Bahri di Bantul, Sabtu.

Menurut dia, festival yang digelar di Pasar Seni Gabusan pada 30 April sampai 2 Mei tersebut menampilkan 55 pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) lokal, dari jumlah itu yang non kuliner delapan produk kerajinan dan selebihnya kuliner tradisional.

"Jadi memang ada beraneka ragam kegiatan mulai dari festival kuliner tradisional, kemudian pameran dari barang-barang kerajinan antik dan kemudian rangkaian pertunjukan seni tradisional di Kabupaten Bantul. Itu yang dieksplorasi dari kegiatan itu," katanya.

Dia mengatakan, tidak ada target khusus dari kegiatan itu, namun bagaimana pemerintah daerah melestarikan nilai-nilai budaya terkait dengan produk industri kreatif, kemudian dari aspek seni dan sebagainya yang merupakan produk khas Bantul, yang sudah diwariskan turun temurun.

"Sehingga mengingatkan kembali kalau Bantul itu kaya akan beraneka ragam seni tradisi, kemudian kuliner tradisional. Dan kedepannya bisa menjadi industri kreatif untuk membantu meningkatkan perekonomian daerah," katanya.

Dia juga mengatakan, target dari festival tersebut juga bagaimana menggerakkan industri kuliner, kemudian dari produk kreatif yang ditampilkan bisa melakukan promosi dan juga menggerakkan aktivitas ekonomi.

"Dengan demikian mereka pelaku industri bisa lebih berdayaguna dan nantinya bisa memberikan manfaat untuk ekonomi. Tidak ada target transaksi, karena target kita bagaimana meningkatkan nilai-nilai warisan budaya khususnya kuliner dan kerajinan," katanya.