Korsel diminta bantu RI bicarakan kendaraan listrik dengan AS

id kerja sama Indonesia-Korea Selatan,kendaraan listrik,transisi energi

Korsel diminta bantu RI bicarakan kendaraan listrik dengan AS

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto (kiri) dan Menteri Perdagangan, Industri, dan Energi Korea Selatan Ahn Duk Geun (kanan) bertemu di Seoul, Korea Selatan, Rabu (22/5/2024). ANTARA/HO-Kemenko Perekonomian.

Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto meminta Pemerintah Korea Selatan untuk membantu bernegosiasi dengan Amerika Serikat agar dapat membuka pasar bagi kendaraan listrik (electric vehicle/EV) yang diproduksi di Indonesia.

“Saya berharap bahwa ekosistem EV bisa lebih dalam dan tentunya nanti dengan Korea mohon bantuan untuk berbicara dengan Amerika agar Undang-Undang IRA (Inflation Reduction Act)-nya bisa membuka pasar bagi produk hasil kolaborasi LG dan Hyundai ke Amerika,” kata Airlangga Hartarto dalam pernyataannya di Jakarta, Kamis.

Hyundai Motor Group dan LG Energy Solution telah berinvestasi di Indonesia dan kini sedang membangun pabrik baterai kendaraan listrik di Karawang, Jawa Barat.

Selain investasi Hyundai dan LG, ia menuturkan bahwa terdapat beberapa kerja sama lain antara Indonesia dan Korea Selatan yang sudah berjalan, seperti perluasan pabrik petrokimia Lotte serta pembangunan klaster baja Krakatau Steel-Posco.

Namun, Airlangga menyatakan bahwa terdapat beberapa kesepakatan kerja sama yang masih perlu didorong implementasinya, seperti perluasan akses pasar UMKM Indonesia melalui e-platform Korea Selatan, penerapan Carbon Capture and Storage (CCS), produksi energi hidrogen/amonia, serta pembangunan PLTA.

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Indonesia minta Korea Selatan bantu pembicaraan dengan AS soal EV
Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024